Direktur Utama SPJM, R. Suryo Wibowo, dalam kesempatan terpisah mengapresiasi proses penggabungan yang berjalan lancar dan sesuai rencana.

Ini bukan sekadar integrasi formal, tapi juga momentum untuk menata ulang model bisnis kami agar lebih ramping dan tangguh. Kami ingin memastikan bahwa setiap anak perusahaan punya peran yang spesifik, jelas, dan saling melengkapi,” ucapnya.

Menurut Suryo, restrukturisasi ini sejalan dengan roadmap korporasi SPJM yang menargetkan efisiensi, simplifikasi struktur usaha, dan pertumbuhan jangka panjang.

Tantangan ke depan makin kompleks. Kita harus lebih gesit, lebih efisien, dan tetap kompetitif. Maka dari itu, langkah seperti ini harus terus dilakukan, demi menjaga keberlangsungan bisnis secara menyeluruh,” pungkasnya.

Penandatanganan akta penggabungan ini dihadiri oleh jajaran direksi EII, komisaris dan manajemen BIMA, serta perwakilan SPJM sebagai induk perusahaan.

SPJM sendiri merupakan subholding dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero), dengan fokus pada bidang Marine, Equipment, Port Services, Dredging, dan Shipyard (MEPS). (Mawan)