Secara total, kerugian yang ditanggung oleh 12 orang keluarganya mencapai puluhan juta rupiah. Termasuk uang muka Rp18 juta dan biaya vaksin sekitar Rp850 ribu per orang.
Iming-iming yang dijanjikan travel juga disebut tidak sesuai kenyataan. Termasuk soal promosi satu orang gratis jika berhasil membawa sepuluh jemaah.
“Saya ajak sampai 20 orang supaya kakak saya bisa gratis. Tapi ternyata tidak ada keberangkatan. Malah saya disuruh bayar Rp10 juta lagi,” sesalnya.
Puncaknya, Rohani mengaku sangat kecewa lantaran orang yang pertama kali menghubungkan keluarganya dengan pihak travel adalah tantenya sendiri.
“Kami percaya karena keluarga. Tapi ternyata bukan niat baik yang kami dapat. Saya laporkan tiga orang, tante saya, dan dua orang dari travel itu,” kuncinya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kepolisian belum memberikan keterangannya mengenai tindak lanjut laporan tersebut. (AR)