Diketahui sebelumnya, sikap ini telah ditegaskan oleh Gus Yahya saat menerima kunjungan Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (20/6/2025).

Dalam pertemuan itu, Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU memahami posisi Iran yang sedang berada dalam tekanan militer, namun ia tetap mendorong agar penyelesaian dilakukan secara diplomatik.

“Kami memahami hak Iran untuk membela diri. Namun PBNU berdiri pada prinsip bahwa segala konflik harus diselesaikan melalui jalan damai demi menyelamatkan peradaban manusia,” ujar Gus Yahya.(*)