Rastranews.id, Jakarta – Harga emas dunia diperkirakan menguat pada awal pekan ini, Senin (3/11/2025). Namun, pengamat pasar komoditas Ibrahim Assuaibi menilai, pergerakan harga masih berpotensi fluktuatif seiring dengan dinamika ekonomi global.
“Support pertama untuk transaksi hari Senin berada di level US$ 3.935 per troy ons. Sementara resisten pertama di US$ 4.080 per troy ons dan resisten kedua di US$ 4.145 per troy ons,” ujar Ibrahim di Jakarta, Minggu (2/10/2025).
Menurutnya, fluktuasi harga emas dunia didorong oleh keputusan Federal Reserve (The Fed) yang memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pekan lalu.
“Ada kemungkinan besar pada Desember mendatang, bank sentral AS kembali menurunkan suku bunga,” ungkapnya.
Ibrahim juga menyinggung potensi pembukaan kembali pemerintahan Amerika Serikat (government shutdown) yang dapat memberikan kejelasan terhadap data ekonomi Negeri Paman Sam.
Selain itu, pertemuan antara Donald Trump dan Xi Jinping turut memengaruhi harga emas. “Salah satu penyebab harga emas dunia turun adalah kesepakatan antara Trump dan Xi Jinping terkait penurunan tarif dari 40% menjadi 30%,” jelasnya.
Meski begitu, Ibrahim menilai sejumlah faktor tetap berpotensi mendorong penguatan harga emas, terutama dari kawasan Asia.
“Data ekonomi di China menunjukkan aktivitas manufaktur yang mengalami penurunan cukup signifikan. Hal ini bisa mendorong pemerintah dan bank sentral China meluncurkan stimulus, yang pada akhirnya dapat membuat harga emas melonjak,” tambahnya.(JY)

