“Saya bersyukur sekali, tidak disangka hari ini terjadi begitu. Bersyukur sekali ini malam. Bersyukur sekali,” ucapnya berkali-kali.
Hal serupa juga dirasakan Sumiati (39), ibu dari Aidil. Ia tak menyangka kehidupan anaknya yang sederhana justru membuat pejabat setempat mengetuk pintu rumah mereka.
“Terima kasih sekali diberikan bantuan oleh Bapak Kapolres. Semoga bapak selalu diberi kesehatan,” ujarnya tulus.
Sumiati menjelaskan, kue yang dipungut Aidil pada hari upacara bukan untuk dijual atau dipamerkan, melainkan dibawa pulang agar bisa dinikmati keluarga.
“Memang dia kesana mau nonton upacara. Daripada mubazir itu kue, jadi dia bawa pulang untuk dimakan,” katanya lirih.
Kisah Syamsul dan Aidil adalah potret sederhana kehidupan anak-anak di tengah gegap gempita perayaan kemerdekaan.
Mereka bukan mencari sensasi, melainkan sekadar membawa pulang makanan untuk keluarga. Namun, dari aksi kecil itu, jutaan warganet tersentuh, dan seorang Kapolres pun datang mengetuk pintu rumah mereka. (AR)