Sebagai tahap awal, MEC Hub akan diimplementasikan di empat lokasi percontohan, yaitu Kelurahan Untia Melibatkan kelompok swadaya masyarakat. Kelurahan Panambungan, Mengoptimalkan pengelolaan sampah organik rumah tangga.

Lalu, Kelurahan Baru Memanfaatkan TPS3R yang telah aktif dan Kelurahan Paropo. Berkolaborasi dengan Urban Agrofarm yang mampu olah 5 ton sampah makanan per hari menggunakan maggot.

Mahasiswa KKN Tematik Unibos Angkatan 59 akan diterjunkan ke empat lokasi ini sebagai agen perubahan. Mereka akan mendampingi masyarakat dalam edukasi pemilahan sampah, pengelolaan bank sampah, dan inovasi daur ulang.

“Berada di masyarakat adalah ujian sejati, di situlah mahasiswa akan dilihat, apakah mampu beradaptasi dan memberi dampak,” ujar Rektor Unibos, Prof. Batara Surya.

Menurut Marini Ambo Wellang dari Dewan Lingkungan Hidup, MEC Hub berdiri pada tiga pilar utama.

Program ini tidak hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga wadah untuk menumbuhkan gerakan masyarakat yang berdaya secara ekonomi melalui pengelolaan sampah.

Kolaborasi dirancang secara sistematis: camat mengkoordinir edukasi, lurah dan RT/RW memetakan potensi sampah, kelompok masyarakat mengelola Bank Sampah Unit (BSU), dan sektor HORECA dilibatkan dalam reduksi limbah makanan.

Melalui MEC Hub, Pemerintah Kota Makassar dan Unibos berkomitmen membangun ekosistem pengelolaan sampah yang cerdas, partisipatif, dan bernilai ekonomi, menuju Makassar hijau yang berkelanjutan. (HL)