Rastranews.id, Makassar – Sebagai langkah nyata mewujudkan kota hijau dan berkelanjutan, Pemerintah Kota Makassar bersama Universitas Bosowa (Unibos) meluncurkan Makassar Eco Circular Hub (MEC Hub).
Inisiatif kolaboratif yang melibatkan akademisi, sektor swasta, dan masyarakat ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi sirkular dengan mengubah sampah dari beban menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi.
Peluncuran MEC Hub berlangsung di Gedung Lestari 45 Unibos, Selasa (7/10/2025), dan turut dihadiri oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, beserta jajaran pemerintah kota, rektorat Unibos, serta perwakilan camat dan lurah dari wilayah percontohan.
“Kita ingin menghadirkan perubahan pola pikir masyarakat. Sampah bukan sekadar limbah, tetapi bisa menjadi bagian dari siklus ekonomi yang memberi manfaat,” tegas Wali Kota Munafri Arifuddin dalam sambutannya.
Ia meyakini, dengan kolaborasi lintas sektor ini, Makassar dapat menjadi model kota sirkular di Indonesia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Helmy Budiman, mengungkapkan kondisi darurat sampah yang melatarbelakangi inisiatif ini.
Kota Makassar menghasilkan lebih dari 1.000 ton sampah per hari. MEC Hub hadir sebagai pusat koordinasi dan inovasi untuk mewujudkan target Makassar Zero Waste 2029.
“Keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama, terutama dalam pemilahan sampah di sumber dan penguatan fasilitas pengolahan di tingkat kelurahan,” jelas Helmy.
Sebagai tahap awal, MEC Hub akan diimplementasikan di empat lokasi percontohan, yaitu Kelurahan Untia Melibatkan kelompok swadaya masyarakat. Kelurahan Panambungan, Mengoptimalkan pengelolaan sampah organik rumah tangga.
Lalu, Kelurahan Baru Memanfaatkan TPS3R yang telah aktif dan Kelurahan Paropo. Berkolaborasi dengan Urban Agrofarm yang mampu olah 5 ton sampah makanan per hari menggunakan maggot.
Mahasiswa KKN Tematik Unibos Angkatan 59 akan diterjunkan ke empat lokasi ini sebagai agen perubahan. Mereka akan mendampingi masyarakat dalam edukasi pemilahan sampah, pengelolaan bank sampah, dan inovasi daur ulang.
“Berada di masyarakat adalah ujian sejati, di situlah mahasiswa akan dilihat, apakah mampu beradaptasi dan memberi dampak,” ujar Rektor Unibos, Prof. Batara Surya.
Menurut Marini Ambo Wellang dari Dewan Lingkungan Hidup, MEC Hub berdiri pada tiga pilar utama.
Program ini tidak hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga wadah untuk menumbuhkan gerakan masyarakat yang berdaya secara ekonomi melalui pengelolaan sampah.
Kolaborasi dirancang secara sistematis: camat mengkoordinir edukasi, lurah dan RT/RW memetakan potensi sampah, kelompok masyarakat mengelola Bank Sampah Unit (BSU), dan sektor HORECA dilibatkan dalam reduksi limbah makanan.
Melalui MEC Hub, Pemerintah Kota Makassar dan Unibos berkomitmen membangun ekosistem pengelolaan sampah yang cerdas, partisipatif, dan bernilai ekonomi, menuju Makassar hijau yang berkelanjutan. (HL)