Rastranews.id, Makassar— Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah cepat Wali Kota Munafri Arifuddin dalam menyiapkan pembangunan jembatan kembar Barombong.

Langkah tersebut dinilai sebagai kebijakan strategis yang menjawab keluhan masyarakat atas kemacetan parah di kawasan selatan kota.

Ketua Fraksi MULIA, Ray Suryadi Arsyad, menegaskan bahwa pembangunan jembatan baru ini sudah sangat mendesak dan merupakan keputusan tepat dari pemerintah kota.

“Langkah Wali Kota untuk pembebasan lahan dan penambahan satu jembatan lagi di Barombong itu sudah sangat tepat. Kami mengapresiasi dan memberikan dukungan penuh,” ujar Ray, Rabu (5/11/2025).

Menurut politisi Demokrat tersebut, masalah kemacetan di ruas Jalan Metro Tanjung Bunga hingga Jembatan Barombong sudah menjadi persoalan klasik. Namun kini kondisinya disebut semakin parah dan perlu tindakan nyata.

“Kalau tidak segera ditangani, kemacetan di wilayah itu akan terus jadi masalah besar,” tegasnya.

Ray menjelaskan, kemacetan yang terjadi setiap pagi dan sore di kawasan Barombong disebabkan oleh arus kendaraan tinggi yang tidak sebanding dengan kapasitas jembatan yang hanya selebar enam meter.

“Kendaraan dari berbagai arah menumpuk di Barombong karena tidak ada jalur alternatif. Jadi jembatan kembar ini bukan hanya soal menambah kapasitas jalan, tapi memperkuat konektivitas antarwilayah,” jelasnya.

Ia menambahkan, pembangunan jembatan baru ini akan memberi dampak luas bagi mobilitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir selatan seperti Tanjung Merdeka, Barombong, dan perbatasan Makassar–Takalar.

“Pembangunan ini harus dilihat sebagai investasi jangka panjang. Kalau konektivitas lancar, ekonomi warga juga ikut bergerak,” tambahnya.

Sekretaris Komisi C DPRD Makassar itu juga menyoroti fenomena urbanisasi baru yang terjadi di wilayah selatan. Banyak warga Makassar kini memilih tinggal di Galesong karena harga tanah lebih murah, tetapi tetap beraktivitas di pusat kota.

“Itu artinya arus kendaraan dari arah selatan akan terus meningkat. Karena itu, pembangunan jembatan kembar Barombong memang harus jadi prioritas,” katanya.

Meski demikian, ia mengingatkan agar Pemkot Makassar juga menyiapkan strategi jangka panjang dalam pengendalian jumlah kendaraan bermotor.

“Sepuluh sampai dua puluh tahun ke depan, jembatan baru itu pun bisa kembali padat kalau tidak ada pengaturan lalu lintas dan pengendalian kendaraan pribadi,” ucapnya.

Ray menegaskan bahwa DPRD siap mengawal rencana pembangunan ini hingga tahap pelaksanaan.

“Kami di dewan akan memastikan agar proyek ini benar-benar terlaksana sesuai rencana dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya. (MU)