Sebagai bentuk dukungan nyata, Pemprov Sulsel menyerahkan sejumlah bantuan untuk mendukung kegiatan keterampilan dan olahraga di LPKA.
Bantuan tersebut meliputi satu unit mesin cuci, satu unit mesin jahit, satu unit laptop, serta peralatan olahraga seperti raket, bola voli, dan bola kaki.
“Kami hadir membawa sedikit bantuan untuk mendukung kegiatan keterampilan dan olahraga. Semoga ini bisa digunakan sebaik-baiknya,” ujar Fatmawati.
Saat ini, LPKA Maros membina 59 anak berusia 15–18 tahun, dengan rincian 33 kasus perlindungan anak, 18 pidana umum, 7 narkotika, serta masing-masing satu kasus pelanggaran UU Kesehatan dan kejahatan mata uang. Sebagian dari mereka masih mengikuti pendidikan secara daring dan mengejar paket A, B, dan C.
Program pembinaan di LPKA Maros mencakup pendidikan kepribadian bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al Hidayah, konseling, pramuka, hingga pelatihan keterampilan seperti budidaya ikan, hidroponik, pembuatan sabun, boneka, manik-manik, dan bingkai kupu-kupu.
Namun demikian, LPKA masih menghadapi tantangan seperti keterbatasan tenaga pengajar, pelatih keterampilan, dan minimnya dukungan dari keluarga anak binaan.
“Kami berharap, anak-anak kita bisa keluar dari sini dengan harapan baru dan kemampuan yang mereka butuhkan untuk membangun masa depan. Tugas kita semua adalah memastikan mereka punya jalan,” tegas Fatmawati.
Ia pun menutup sambutannya dengan ajakan untuk memperkuat sinergi lintas sektor.
“Kerja hebat lahir dari kolaborasi yang baik. Pemerintah Sulsel menanti kerja sama yang lebih kuat kedepannya untuk menciptakan generasi Sulsel yang cerdas, terampil, dan berkarakter,” pungkasnya. (AR)