MAKASSAR, SULSEL — Aksi unjuk rasa puluhan mitra Dapur Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Tim Advokasi Badko HMI Sulawesi Selatan di depan kantor DPRD Sulsel, Jumat (15/8/2025), berakhir ricuh.
Kericuhan terjadi saat massa mencoba memaksa masuk ke halaman gedung DPRD yang dijaga ketat puluhan aparat kepolisian dan Satpol PP. Massa memprotes kebijakan BGN yang menutup 40 dapur MBG di Sulsel secara sepihak.
Para vendor mengaku telah memenuhi seluruh persyaratan, termasuk membangun sarana-prasarana sesuai standar BGN, namun tetap diberhentikan tanpa verifikasi lapangan.
Dalam aksi yang berlangsung di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, massa membentangkan spanduk, membakar ban bekas, dan menutup satu jalur jalan, sehingga arus lalu lintas tersendat.
Sejumlah pengunjuk rasa bahkan melompati pagar besi DPRD sambil menendang pintu gerbang.
Jenderal Advokasi Badko HMI Sulsel, Rafli Tanda, menuding ada persaingan usaha tidak sehat di balik penutupan dapur. Menurutnya, penghentian kemitraan dilakukan hanya melalui email dengan alasan kuota penuh.
“Akibat penutupan sepihak ini, vendor mengalami kerugian besar dan tujuan program MBG dari Presiden Prabowo untuk meningkatkan gizi anak-anak bangsa jadi terciderai,” ujar Rafli.
Salah satu mitra MBG dari Kabupaten Bone, Anda, mengungkapkan telah mengeluarkan dana sekitar Rp1 miliar untuk membangun tiap dapur, termasuk fasilitas penunjang di sekolah-sekolah.
“Total ada 40 dapur di sembilan kabupaten yang ditutup. Semua menggunakan biaya pribadi kami,” katanya.
Kericuhan mereda setelah Ketua DPRD Sulsel, Andi Rachmatika Dewi, menemui massa. Ia berjanji menampung aspirasi dan meneruskannya ke kantor BGN di Jakarta.
Ia mengaku akan mengundang mitra MBG dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama OPD Pemprov Sulsel.
“Kami tidak bisa menghadirkan BGN karena tidak ada perwakilannya di Sulsel. RDP nanti hanya akan mengundang OPD terkait dan pemilik dapur MBG,” jelasnya. (HL)