Rastranews.id, Makassar – Universitas Hasanuddin (Unhas) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar melaksanakan Program Inovasi SALAMA (Sahabat Anak Lewat Afirmasi tentang Aman Bencana).
Program ini adalah program edukasi kesiapsiagaan bencana yang sepenuhnya diinisiasi oleh BPBD Kota Makassar sebagai upaya menanamkan budaya sadar bencana bagi siswa sekolah dasar dan menengah.
Dalam pelaksanaannya, BPBD menggandeng Departemen Geofisika Universitas Hasanuddin sebagai mitra, khususnya dalam penyediaan fasilitator dan media edukasi kebencanaan.
Program yang berlangsung di 22 sekolah sejak 17 November hingga 3 Desember 2025 ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan siswa terhadap berbagai jenis bencana melalui metode pembelajaran interaktif dan ramah anak.
Salah satu inovasi utama dalam kegiatan ini adalah penggunaan Permainan Monopoli Literasi Kebencanaan, sebuah media pembelajaran yang dikembangkan oleh tim akademisi Unhas untuk membantu siswa mengenali berbagai bencana dan langkah mitigasi secara menyenangkan.
Dalam implementasinya, mahasiswa Departemen Geofisika Unhas terlibat aktif sebagai fasilitator, mendampingi siswa dalam sesi edukasi, diskusi interaktif, serta permainan literasi kebencanaan.
Keterlibatan mahasiswa ini sekaligus menjadi bagian dari kontribusi universitas dalam penguatan kapasitas kebencanaan di masyarakat.
Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Pengda Sulselbar sekaligus Ketua Tim Pengembang Permainan Monopoli Literasi Kebencanaan, Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Prof. Adi Maulana, menekankan pentingnya media pembelajaran kreatif dalam literasi bencana
“Melalui permainan ini anak-anak dapat mengetahui jenis-jenis bencana dan upaya-upaya mitigasi sehingga ke depannya Indonesia akan menjadi negara yang tangguh akan bencana. Hal ini sangat penting karena Indonesia terletak di wilayah dengan potensi bencana yang sangat tinggi,” ujar Prof. Adi.
Kegiatan Inovasi SALAMA mencakup pengenalan dasar kebencanaan, latihan respons aman, diskusi interaktif, hingga pendampingan permainan.
Pendekatan edutainment ini terbukti mampu meningkatkan pemahaman siswa tanpa menimbulkan kecemasan, serta menanamkan kebiasaan siap siaga sejak dini.
Kepala BPBD Kota Makassar, Fadli Tahar, menyampaikan apresiasi atas partisipasi Universitas Hasanuddin yang dinilai memperkuat efektivitas program edukasi kebencanaan di sekolah-sekolah.
Menurutnya, keterlibatan Unhas melalui pendekatan pembelajaran kreatif seperti Monopoli Literasi Kebencanaan membuat materi mitigasi lebih mudah dipahami anak-anak.
“Kolaborasi ini sangat membantu memperluas jangkauan sosialisasi dan menghadirkan metode edukasi yang lebih menarik serta relevan bagi siswa,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa literasi kebencanaan sejak dini merupakan langkah strategis dalam membangun budaya sadar bencana di masyarakat.
“Kami berharap kerja sama dengan Unhas dapat terus diperluas agar semakin banyak sekolah yang mendapatkan manfaatnya,” kata Fadli.
Selain itu, keterlibatan UNHAS dalam program ini menjadi salah satu wujud dukungan kampus terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Quality Education), SDG 11 (Sustainable Cities and Communities), dan SDG 13 (Climate Action).
Dengan berakhirnya rangkaian kegiatan ini, BPBD Makassar dan Unhas menyatakan komitmen untuk terus memperluas edukasi kebencanaan di sekolah dan komunitas sebagai langkah strategis membangun generasi muda yang tangguh menghadapi bencana. (MA)

