Makassar – Gelombang aksi unjuk rasa yang marak di Kota Makassar mendorong civitas Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan tokoh agama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluarkan maklumat bersama untuk meredam ketegangan.
Kedua lembaga itu menekankan pentingnya jalan damai, dialogis, dan beradab dalam menyampaikan aspirasi.
Rektor UMI, Prof Dr Hambali Thalib, menilai menurunnya kepercayaan publik terhadap pemerintah bukan hanya akibat isu politik sesaat, melainkan akumulasi rasa ketidakadilan, kebijakan yang kurang berpihak kepada rakyat kecil, serta jurang yang semakin lebar antara elite dan masyarakat.
“Semua komponen bangsa harus kembali ke nilai dasar kebangsaan. Keadilan sosial harus menjadi panglima kebijakan, kebenaran dan kejujuran menjadi roh politik, sementara pengabdian tulus kepada rakyat adalah bentuk pengabdian tertinggi,” tegas Hambali dalam konferensi pers di Makassar, Minggu (31/8/2025).
UMI menawarkan lima gagasan strategis untuk memulihkan kepercayaan rakyat, yakni deklarasi nasional kejujuran dan keadilan, reformasi komunikasi publik, restorasi keadilan sosial, dialog nasional berbasis moral, serta penegakan hukum yang humanis.
Selain itu, empat poin Maklumat UMI juga menegaskan ajakan kepada mahasiswa dan masyarakat untuk menolak kekerasan, menjunjung nilai luhur agama dan budaya Bugis-Makassar, serta memperjuangkan aspirasi dengan cara arif dan bermartabat.
Sementara itu, MUI Sulsel juga mengeluarkan maklumat resmi bernomor 03/DP.P.XXI/VIII/2025 yang ditandatangani Ketua KH Najmuddin dan Sekretaris KH Muammar Bakry.
MUI mengimbau semua pihak menahan diri dari tindak kekerasan, serta mengajak duduk bersama membangun dialog kebangsaan.
“Pejabat negara, legislatif, dan pengambil kebijakan hendaknya menetapkan keputusan demi kemaslahatan rakyat. Kepada peserta aksi, kami harap menjaga ketertiban, menghindari penjarahan, serta tidak merusak fasilitas umum,” ujar KH Muammar.
MUI Sulsel juga menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa dan luka dalam tragedi pembakaran gedung DPRD Sulsel dan DPRD Makassar.
“Semoga Allah SWT menjaga kita semua dalam hidayah dan taufiq-Nya,” tutup Muammar. (MA)