MAKASSAR, SULSEL – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan resmi meluncurkan layanan transportasi massal Bus Trans Sulsel di Jembatan Toraja, kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Kota Makassar, pada Senin (14/7/2025).

Direktur Utama Perum DAMRI (Djawatan Angkutan Motor Roda Dua Indonesia), Setia N. Milatia Moemin, mengungkapkan bahwa pada tahap awal, sebanyak 27 armada Bus Trans Sulsel disiapkan untuk dua koridor.

Koridor 1 menghubungkan Panakkukang Square hingga Pelabuhan Galesong, dengan 14 armada yang terdiri dari 13 unit operasional dan 1 unit cadangan. Sementara itu, Koridor 2 melayani jalur Kampus Universitas Hasanuddin – Bandara Sultan Hasanuddin – Stasiun Kereta Api Mandai, dengan total 13 armada (12 operasional dan 1 cadangan).

Sebagai operator layanan, DAMRI memastikan bahwa layanan ini akan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan dan dinamika wilayah. Meskipun saat ini layanan masih gratis, dengan tarif Rp0, sistem pembayaran digital telah disiapkan sepenuhnya.

Hal ini bertujuan untuk mencatat dan menganalisis permintaan serta perilaku penumpang sejak awal pengoperasian layanan. “Seluruh sistem pembayaran mulai dari e-money, kartu kredit, debit, hingga QRIS telah kami siapkan. Namun, sesuai aturan Bank Indonesia, transaksi digital belum bisa digunakan selama tarif masih Rp0,” jelas Setia.

Untuk menjamin kualitas layanan, DAMRI juga membangun sebuah control room yang memungkinkan pemantauan armada secara real-time. Dari control room ini, petugas dapat mengetahui posisi bus, aktivitas pramudi, dan memberikan teguran langsung jika ditemukan pelanggaran, seperti merokok atau menyimpang dari SOP.

“Saat ini control room masih di kantor cabang kami, tetapi kami terbuka jika Pemprov ingin mengalihkannya ke Dinas Perhubungan atau instansi terkait lainnya,” tambahnya.

DAMRI juga menyatakan kesiapannya jika ke depan Pemprov Sulsel menginginkan penggunaan bus listrik, seperti yang telah mereka operasikan di DKI Jakarta. “Kami menunggu arahan dari Gubernur jika ingin menerapkan kendaraan listrik. Kami siap mendukung penuh,” kata Setia.

Dalam kesempatan tersebut, Setia menyoroti posisi strategis Makassar dan Sulawesi Selatan sebagai gerbang utama Indonesia Timur, yang menjadikannya pusat pergerakan barang, jasa, dan manusia.

“Keberadaan Bus Trans Sulsel akan memperkuat daya saing kawasan dan mempercepat konektivitas antarwilayah. Ini akan berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi Makassar dan Sulsel secara keseluruhan,” ujarnya.

DAMRI memiliki sejarah panjang di Sulsel, dan peluncuran ini menjadi momen penting bagi DAMRI untuk menghidupkan kembali kejayaan masa lalu di wilayah ini.

“Kami percaya, dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, BUMN, dan seluruh pemangku kepentingan, kita bisa menghadirkan transportasi publik yang aman, andal, dan tepat guna bagi masyarakat,” tutupnya.

Dengan peluncuran ini, Sulawesi Selatan kembali mencatatkan langkah besar menuju sistem transportasi publik yang terintegrasi, modern, dan berpihak pada kebutuhan masyarakat. Masyarakat pun diimbau untuk mulai beralih menggunakan transportasi umum sebagai bentuk kontribusi pada pembangunan kota yang lebih berkelanjutan.