Rastranews.id, Parepare – Pelatih PSM Makassar, Tomas Trucha menilai duel kontra Persebaya Surabaya layaknya permainan catur. Hal itu setelah kedua tim mempertontonkan pertarungan sengit di lapangan yang penuh taktik.

Tak ayal, duel Juku Eja versus Bajul Ijo itu harus berakhir sama kuat pada laga tunda pekan ke-4 Super League 2025-2026. Duel yang berlangsung di Stadion BJ Habibie, Parepare, Sulsel berakhir dengan skor 1-1, Sabtu malam (6/12/2025).

“Seperti saya katakan sebelumnya, Persebaya adalah tim bagus. Ini tebih ke pertarungan taktik dan seperti permainan catur di lapangan,” ujar Tomas Trucha pasca laga.

Pelatih asal Republik Ceko ini menjelaskan, baik pemain PSM maupun Persebaya, sama-sama tak memberi kesempatan satu sama lain untuk berfikir. Misalnya, Persebaya tak membiarkan PSM memegang bola berlama-lama.

Begitu pula sebaliknya dilakukan pemain PSM Makassar terhadap Persebaya. Alhasil, perebutan bola di segala lini kerap terjadi pada laga tersebut.

“Pemain kita dan pemain mereka tidak memberikan semeter pun untuk berpikir lebih lama di permainan. Jadi ini seperti permainan kontrol atau pertarungan catur,” jelas Tomas.

Hanya saja, Tomas mengaku anak asuhnya masih banyak melakukan kesalahan pada laga ini. Misalnya gol penyama kedudukan yang dicetak Bruno Moreira, pemain PSM cukup lalai hingga membiarkannya berdiri bebas.

Selain itu, kesalahan Pasukan Ramang juga tak mampu memanfaatkan peluang melalui bola set piece. Padahal, Tomas mengaku di sesi latihan mereka sangat lihai menyelesaikan eksekusi bola mati.

“Bagian set piece kita manfaatkan di latihan sebelum pertandingan ini. Pemain mencetak gol entah itu Freekick, atau Korner. Jadi kita harapkan mereka mencetak gol melalui set piece tapi mereka tidak melakukannya,” imbuh Tomas.

Meski begitu, Tomas menegaskan berbagi poin bagi kedua tim adalah hasil yang adil.

“Menurut saya ini hasil yang fear bagi kedua tim,” pungkas Tomas Trucha.(JY)