PADANG, SUMBAR – Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, menyatakan kekesalannya terhadap sikap para pemainnya yang tidak mampu mengendalikan emosi saat tertinggal dari Semen Padang FC.

Hal ini ia sampaikan usai laga pekan ketiga Super League 2025-2026 yang berakhir imbang 1-1 di Gelora Haji Agus Salim, Padang Jumat (22/8/2025).

Tavares mengungkapkan, momen emosional itu terjadi setelah Bruno Gomes, legiun asing Semen Padang, membobol gawang PSM pada menit ke-28. Alih-alih bangkit, anak asuhnya justru terlihat kehilangan kendali.

“Setelah gol tersebut, perasaan emosi tidak bisa pemain kendalikan. Ini sangat tidak bagus,” cetus pelatih asal Portugal itu dalam sesi konferensi pers.

Menurutnya, PSM sebenarnya memulai pertandingan dengan tekanan yang baik dan bahkan menciptakan sejumlah peluang.

Sayangnya, keputusan akhir para pemain kerap salah sehingga gagal mencetak gol. Sementara itu, Semen Padang justru memanfaatkan peluang pertama mereka dengan baik.

“Setelah gol tersebut, semestinya pemain bisa mengendalikan perasaan emosi tersebut dan bermain dengan kepala dingin,” imbuh Tavares.

Ia menegaskan, permainan PSM bisa jauh lebih baik andai para pemain tetap tenang. Di sisi lain, ia dengan rendah hati mengakui keunggulan tim lawan.

“Kita harus rendah hati. Permainan lawan lebih bagus dari kita,” ujar Tavares. Ia merinci, Semen Padang menciptakan delapan peluang terukur dan memiliki akurasi umpan yang lebih baik.

Meski keceva, pelatih berlisensi UEFA Pro itu tetap memberikan apresiasi kepada skuadnya karena berhasil mengejar ketertinggalan lewat gol Abu Kamara pada menit ke-75.

“Tentu kita ingin mengambil tiga poin. Kita tidak mendapatkan hal tersebut dan kita tidak bahagia. Namun, satu poin yang kita dapatkan patut kita syukuri. Saya juga mengapresiasi seluruh usaha pemain kita hari ini,” pungkas Tavares. (HL)