Rastranews.id, Makassar – Tak ada kejutan yang dipertontonkan PSM Makassar pada laga pekan 11 Super League 2025-2026 melawan Madura United. Padahal duel yang berlangsung di Stadion BJ Habibie, Parepare itu, adalah momen spesial Juku Eja.
Mereka genap berusia 110 tahun bertepatan di laga itu yakni pada 2 November 2025. Namun bukan kemenangan yang diraih sebagai kado tetapi hasil imbang 1-1.
Caretaker PSM Makassar, Ahmad Amiruddin memohon maaf karena tak bisa mempersembahkan tiga poin di hari spesial. Hasil ini diakuinya murni karena kesalahan pelatih hingga pemain.
“Kami dari tim pelatih dan pemain memohon maaf karena belum memberikan kado kemenangan di hari ulang tahun tim. Secara permainan, kita harus akui tidak memulai dengan baik. Itu bisa terlihat bagaimana kita melihat permainan,” ujar Amiruddin pasca laga.
Pada laga itu, Juku Eja nyaris menelan kekalahan memalukan setelah Madura mampu unggul di babak pertama. Beruntung, Abdul Rahman yang masuk di babak kedua mampu menyamakan kedudukan dipenghujung laga lewat sundulannya hingga skor berakhir 1-1.
“Kami juga kebobolan dengan kesalahan sendiri itu yang mungkin jadi bahan evaluasi,” imbuh Amiruddin yang juga mantan pemain PSM Makassar era 2000-an Ini.
– Masih Lupa Cara Menang
Jangnkan hari spesial, pada laga biasa saja baik di kandang maupun tandang PSM Makassar sangat sulit memberikan kemenangan. Bahkan Juku Eja telah menggambarkan penampilannya sebagai tim yang masih lupa cara menang.
Bagaimana tidak, satu-satunya kemenangan yang diraih PSM Makassar pada musim ini ketika menjamu Persija Jakarta di pekan 6 Super League. Sisanya, sekali kalah dan tiga kali imbang termasuk lawan Madura.
Satu kekalahan pasca menang melawan Persija, terjadi di pekan 9 melawan Arema FC. Pasukan Ramang sebenarnya unggul 1-0 di babak pertama tetapi tim tamu malah membalikkan kedudukan di babak kedua hingga skor berakhir 1-2.
Jika di total, PSM Makassar sendiri telah memainkan 9 laga dari 11 pekan yang berjalan. Dari 9 laga itu, hanya bisa memenangkan 1 laga, 6 kali imbang dan 2 kali kalah.
– Ada Masalah Sejak Awal Musim
Meski begitu, rentetan hasil yang didapatkan PSM Makassar sejak awal musim sampai saat ini jelas memiliki alasan. Pasalnya, sejak kompetisi dimulai PSM langsung bermasalah dengan FIFA.
Tim sepakbola tertua di Indonesia itu dilarang memainkan rekrutan baru. FIFA memblokir transfer pemain PSM setelah Wiljan Pluim melapor adanya tunggakan gaji.
Alhasil, pada pekan pertama PSM Makassar harus menjamu Persijap Jepara dengan pemain alakadarnya. Sempat unggul di awal babak pertama melalui gol Dethan, tim tamu mampu menyamakan kedudukan hingga skor beralhir 1-1.
Setelah sanksi FIFA dicabut, bukan berarti masalah PSM Makassar telah selesai. Sebab kapten tim Yuran Fernanes belum bergabung di awal musim.
Pelatih PSM Makassar sebelumnya, Bernardo Tavares mengatakan tim seperti masih menjalankan pra musim disaat kompetisi sudah berjalan. Penyebabnya, banyaknya pemain yang belum gabung hingga ada pula yang cedera hingga persiapan kerap terganggu.
– Bernardo Tavares Mundur
Puncak dari ‘kekacauan’ ini setelah Bernardo Tavares mundur dari kursi pelatih sejak 1 Oktober lalu. Ia memilih mundur setelah gajinya tidak dibayarkan manajemen PSM dalam beberapa bulan.
Mundurnya Tavares juga belum membawa PSM Makassar ke jalur yang benar. Kondisi ini masih berlanjut sampai saat ini yang mana PSM Makassar masih lupa bagaimana cara menang.(JY)

