Ia juga menekankan kesiapan pemerintah daerah dalam memfasilitasi kebutuhan daya besar bagi investor, dengan dukungan penuh dari PLN, termasuk optimalisasi potensi gas alam lokal.
“Jika diperlukan tambahan daya besar, saya siap minta PLN untuk menambah kapasitas, karena ini bagian dari visi ketahanan energi nasional yang mengutamakan pemanfaatan energi lokal,” tambahnya.
Sementara itu, General Manager PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, menyatakan bahwa PLN terus berkomitmen membangun sistem kelistrikan yang andal, rendah emisi, dan mendukung transisi energi nasional.
“PLN akan terus mendukung langkah pemerintah, termasuk mendukung ketahanan energi dengan membangun pembangkit berbasis potensi daerah. Di Banggai, potensi gas melimpah, dan itu yang kami manfaatkan untuk membangun PLTMG Luwuk sebagai pengganti pembangkit diesel yang sebelumnya digunakan,” jelasnya.
Ke depan, PLN juga akan memperluas sistem kelistrikan 150 kV di Banggai dengan membangun Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dari Gardu Induk (GI) Luwuk menuju GI Bunta, lalu ke GI Ampana dan GI Poso. Proyek ini merupakan bagian dari RUPTL 2025–2034 yang akan menghubungkan Banggai ke sistem interkoneksi Sulbagsel.
“Jika Kabupaten Banggai sudah terhubung ke sistem Sulbagsel, maka energi bersih dari PLTA Poso bisa disalurkan ke wilayah ini. Cadangan daya di sistem tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan pelaku industri. Namun, jika percepatan ekonomi di Banggai menuntut penambahan kapasitas lokal, PLN siap mengkaji opsi peningkatan daya PLTMG Luwuk,” tutup Wisnu.