PALU, SULTENG – Sulawesi Tengah meluncurkan Tim Kolaborasi Pencegahan Konflik dan Penguatan Ketahanan Sosial Politik yang diberi nama KAWAN SOSPOL. Gubernur Sulteng Anwar Hafid secara langsung mengukuhkan tim tersebut di ruang kerjanya pada Jumat kemarin.

Langkah strategis ini dilakukan melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah (Bakesbangpol) sebagai respons terhadap kompleksitas dinamika sosial politik yang semakin menantang. KAWAN SOSPOL dirancang khusus untuk menjadi sistem peringatan dini yang mampu mendeteksi dan mencegah potensi konflik sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih besar.

“Tim ini adalah mata dan telinga pemerintah di lapangan. Kami tidak ingin menunggu hingga api membesar baru kemudian memadamkannya. Lebih baik kita cegah percikan pertama sebelum menjadi kebakaran,” tegas Kepala Bakesbangpol Sulawesi Tengah, Arfan, yang juga berperan sebagai pemimpin proyek ini, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/8/2025).

Pembentukan KAWAN SOSPOL bukan merupakan program dadakan, melainkan hasil matang dari proyek perubahan dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Tahun 2025 yang diselenggarakan Lembaga Administrasi Negara RI. Hal ini menunjukkan komitmen serius pemerintah daerah dalam mengadopsi praktik terbaik kepemimpinan modern dan inovatif.

Tim ini mengemban tanggung jawab besar dalam tiga area utama. Pertama, melakukan deteksi komprehensif terhadap berbagai Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) yang berpotensi mengancam stabilitas wilayah. Kedua, memfasilitasi koordinasi lintas sektor yang melibatkan berbagai instansi, organisasi masyarakat, dan tokoh-tokoh kunci untuk memastikan respons yang terkoordinasi dan efektif. Ketiga, mendorong penguatan nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan inklusivitas di tengah keberagaman masyarakat Sulawesi Tengah yang kaya akan budaya dan latar belakang.

Gubernur Anwar Hafid menekankan bahwa stabilitas sosial politik merupakan fondasi utama bagi pembangunan berkelanjutan di daerah.

“Ketika kondisi daerah aman dan kondusif, investasi akan masuk dengan sendirinya. Ekonomi akan tumbuh, lapangan kerja tercipta, dan pada akhirnya kesejahteraan masyarakat akan meningkat. KAWAN SOSPOL adalah investasi jangka panjang untuk masa depan Sulawesi Tengah yang lebih sejahtera,” ungkapnya dengan penuh keyakinan.

Kehadiran KAWAN SOSPOL juga diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah daerah. Melalui pendekatan yang terstruktur dan responsif, tim ini akan menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan produktif.

Arfan menambahkan bahwa tim ini akan bekerja dengan mengandalkan kerjasama yang solid dengan berbagai elemen masyarakat. “KAWAN SOSPOL bukan hanya milik pemerintah, tetapi milik seluruh masyarakat Sulawesi Tengah. Kami membutuhkan partisipasi aktif dari semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang damai dan kondusif bagi pembangunan,” jelasnya.

Dengan diluncurkannya KAWAN SOSPOL, Sulawesi Tengah memposisikan diri sebagai provinsi pionir dalam menerapkan pendekatan preventif dan kolaboratif dalam menjaga harmonisasi sosial. Model ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia dalam menghadapi tantangan sosial politik di era yang penuh dinamika ini.