MAKASSAR, SULSEL — Enam bulan pasca peristiwa penembakan terhadap pengacara Rudy S Gani di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pelaku masih belum berhasil diungkap. Polisi menyatakan masih terus melakukan penyelidikan intensif, meski menghadapi sejumlah kendala di lapangan.

Rudy ditembak oleh orang tak dikenal saat merayakan malam pergantian tahun bersama keluarganya di Dusun Limpoe, Desa Pattuku, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, pada 31 Desember 2024 malam.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sulsel, Kombes Pol Setiadi Sulaksono, mengakui bahwa pengungkapan kasus ini penuh tantangan. Salah satunya karena minimnya petunjuk di lokasi kejadian.

“Sampai saat ini, kami masih terus bekerja. Tim masih berada di lokasi,” ujar Setiadi kepada wartawan, Selasa (8/7/2025).

Ia menjelaskan bahwa lokasi penembakan berada di area terbuka dan tidak terdapat kamera pengawas (CCTV), sehingga menyulitkan proses identifikasi pelaku.

“Kendalanya di sana tidak ada CCTV. Upaya pengambilan DNA dari lokasi pun tidak membuahkan hasil. Kami juga menduga pelaku berasal dari sekitar lokasi kejadian,” imbuhnya.

Diketahui, Rudy tertembak tepat di bawah mata kanannya. Ia langsung tersungkur saat sedang menikmati makan malam bersama keluarga. Momen bahagia pergantian tahun itu seketika berubah menjadi tragedi berdarah.

Hasil analisis tempat kejadian perkara (TKP) dan laboratorium forensik menunjukkan bahwa peluru yang digunakan adalah jenis mimis slug kaliber 8 mm, biasa dipakai pada senapan angin jenis PCP.

Pihak kepolisian belum bisa memastikan motif pelaku, namun menegaskan bahwa proses penyelidikan masih terus berlanjut dan akan diumumkan jika ada perkembangan baru.

Kasus ini turut menjadi perhatian publik, terutama kalangan advokat. Mereka menilai insiden ini bukan hanya serangan terhadap individu, melainkan juga ancaman terhadap profesi hukum secara keseluruhan.