Rastranews, Makassar – Kepala Dinas (Kadis) Sosial Sulsel, Malik Faisal merespons soal kabar nenek berusia 61 tahun di Takalar, Sulsel, bantuan sosialnya dari Kementerian Sosial dan BPJS gratis dicabut sejak bulan Maret lalu. Pencabutan itu diduga karena rekeningnya terlibat judi online (Judol).
Malik mengungkapkan kasus bantuan sosial dicabut karena dugaan Judol baru pertama kali terjadi di Sulsel. Namun, kasus ini bisa saja terjadi setelah ada keluarga yang menggunakan rekening untuk keperluan Judol.
“Mereka itu kadang-kadang rekeningnya dipakai, dipinjam. Apakah dia sama keluarganya, mungkin anaknya atau apanya, untuk dipakai transaksi. Karena biasanya begitu. Jadi, biasanya juga dipakai. Ada juga rekening ini, rekening penerima Bansos, itu dipinjam sama keluarganya untuk terima transfer uang masuk,” papar Malik, Kamis (9/10/2025).
Setelah rekening penerima bansos digunakan untuk transaksi Judol, otomatis terdeteksi oleh PPATK. Maka dari itu, status penerima bantuan sosial langsung dilakukan pencabutan karena dianggap ada transaksi Judol atau penpenyalahgunaan.
“Tapi yang kasian (penerima bantuan), makanya ada verifikasi. Kasian kalau seumpama mereka tidak tahu. Dia kan orang ini memang miskin, pantas memang dapat Bansos. Cuma karena dia tidak tahu dikerjain itu, rekeningnya dipakai. Nah, itu yang kasian seperti itu,” imbuhnya.
Meski begitu, ia berjanji akan mencari tahu penyebab pasti Bansos tersebut sampai harus dicabut. Sebab pada awal tahun 2025 ini, telah dilakukan ground chek kepada penerima Bansos oleh BPS di bantu pendamping PKH.
Tujuannya, untuk dilakukan Up Dating Data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) sebelum migrasi data DTKS ke DTSEN periode bulan Mei-Juni 2025.
Saat masih menggunakan Aplikasi DTKS, orang miskin sampai hampir miskin jumlahnya sekitar 4,6 juta. Setelah Migrasi data ke DTSEN menjadi sekitar 4,2 juta atau berkurang sekitar 400 ribu orang.
Ini juga berdampak terhadap jumlah penerima Bansos di Sulsel. Jadi, sebelum PPATK merealisasi ada penerima Bansos yang main Judol, memang sudah terjadi pengurangan penerima Bansos di Sulsel.
“Terkait nenek yang di stop penerimaan Bansosnya oleh Kemensos, perlu di cari tahu penyebabnya dulu, ada banyak faktor bisa penyebab Bansos di stop oleh Pusat, “jelasnya.
“Jika setelah Verifikasi ternyata yang bersangkutan masih layak dapat Program Bansos dari Pusat, maka bisa diusulkan kembali oleh kabupaten/kota dimana dia berdomisili,” tutupnya.(JY)