Gowa – Suara Tana Timur Gowa yang rencananya akan berlangsung hari ini Minggu (31/8/2025) resmi dibatalkan.
Dalam surat pengunguman yang diterima dari manajemen Antara Suara, pembatalan diputuskan mempertimbangkan perkembangan situasi sosial di wilayah Gowa dan Makassar beberapa hari terakhir.
“Namun dengan mempertimbangkan perkembangan situasi sosial di wilayah Gowa dan Makassar dalam beberapa hari terakhir termasuk peristiwa duka serta rangkaian penyampaian aspirasi masyarakat seluruh pihak terkait telah menyepakati bahwa kegiatan hiburan publik ditunda sementara, guna menjaga suasana yang aman, tertib, dan saling menghormati,”tulis Andri Verraning Ayu CEO Antara Suara.
“Berdasarkan kesepakatan tersebut, kami menyampaikan bahwa pelaksanaan Suara Tana Timur – Gowa, yang semula direncanakan pada 31 Agustus 2025, secara resmi dibatalkan,” tambahnya
“Keputusan ini diambil sebagai bentuk empati, tanggung jawab sosial, serta komitmen kami untuk mendukung ruang demokrasi yang tengah berlangsung.”
“Kami percaya, panggung hiburan akan terasa lebih bermakna ketika hadir di waktu yang tepat dan penuh hormat terhadap konteks sosial yang ada,”
“Kami menyampaikan permohonan maaf atas keputusan ini, dan berharap rekan-rekan media dapat memaklumi situasi yang terjadi. Kami juga berharap tetap dapat menjaga hubungan baik dengan media partner, serta membuka peluang kerja sama di edisi atau inisiatif berikutnya.,”
“Informasi lanjutan mengenai pengumuman publik, serta update resmi dari penyelenggara akan kami sampaikan secara terkoordinasi dalam waktu dekat. Atas perhatian, dukungan, dan kepercayaan yang terus diberikan, kami ucapkan terima kasih.,” tutupnya.
Suara Tana Timur adalah festival musik yang merayakan kebanggaan, ekspresi, dan kekuatan anak-anak Indonesia Timur.
Musik, seni, dan komunitas kreatif disatukan dalam kemasan festival urban, dengan tetap mempertahankan sentuhan budaya lokal di setiap kota penyelenggaraan.
Suara Tana Timur rencananya akan menampilkan Andmesh Kamaleng, Juan Reza, Ridwan Sau, Kelong Sound System, Fresly Nikijuluw, dan Tau Rilolo A’dendang. (MA)