GOWA, SULSEL – Insiden memilukan terjadi di salah satu sekolah menengah pertama di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Seorang siswa berinisial LA (12) mengalami kebutaan pada mata kanannya setelah terkena tembakan ketapel bermuatan tusuk bakso yang dilontarkan oleh teman sekelasnya, ML (13).
Ibu korban, Hermawati, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi saat jam istirahat, ketika anaknya sedang duduk santai usai membeli jajanan. Tanpa diduga, LA menjadi sasaran tembakan ketapel dari arah belakang.
“Peristiwa ini terjadi pada akhir Mei 2025. Saat itu, anak saya baru saja beli jajan dan duduk dekat temannya. Dia membelakangi temannya yang sedang main bola, tiba-tiba langsung diketapel matanya pakai tusuk bakso, dan seketika tidak bisa melihat,” ujar Hermawati saat dikonfirmasi awak media, Senin (7/7/2025).
Usai kejadian, LA sempat dibawa ke ruang BP (Bantuan Pertama) sekolah. Namun karena kondisi matanya memburuk, pihak keluarga langsung membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Hasil rontgen menunjukkan ada cairan di belakang bola matanya. Cairannya masih keruh, belum bisa disedot. Sampai sekarang anak saya belum bisa melihat sama sekali dengan mata kanan,” jelasnya dengan nada sedih.
Hermawati mengaku telah melaporkan kejadian ini ke Polres Gowa tak lama setelah insiden terjadi. Namun, hingga sebulan berlalu, laporan tersebut belum mendapat tindak lanjut yang jelas dari pihak kepolisian.
“Sudah pernah melapor, tapi belum ada perkembangan. Makanya saya datang lagi ke sini sekarang,” ungkapnya.
Pihak keluarga berharap aparat penegak hukum segera memproses laporan mereka dan mengusut tuntas kasus ini. Mereka menilai insiden tersebut bukan sekadar kenakalan anak-anak, melainkan tindakan serius yang mengakibatkan dampak permanen.
“Kami minta keadilan. Ini bukan lagi soal main-main anak sekolah. Anak saya kehilangan penglihatan karena perbuatan temannya. Harus ada tindakan hukum yang jelas,” tegas Hermawati.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian dan sekolah terkait belum memberikan pernyataan resmi mengenai perkembangan penanganan kasus tersebut.