MAKASSAR, SULSEL – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, memimpin Rapat Koordinasi Lanjutan Satgas Percepatan Investasi, Selasa (1/7/2025). Pertemuan ini bertujuan untuk mempercepat pengadaan lahan bagi pembangunan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, yang berlangsung di Aula Lantai 8 Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan.
Rapat dihadiri oleh berbagai elemen terkait, termasuk Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Sulsel Teuku Rahman, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sulsel Agus Marhendra, dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang Suryadarma, serta perwakilan dari Sekretariat Daerah Gowa dan tokoh masyarakat setempat.
Pembangunan Bendungan Jenelata yang sudah groundbreaking sejak Desember 2023 itu, memerlukan lahan seluas 39 hektare milik PTPN I Regional 8. Dari total tersebut, pembebasan lahan tahap satu, dua, dan tiga telah rampung dengan luas 29 hektare.
Saat ini, proses pembebasan lahan memasuki tahap empat yang menyisakan 10 hektare, mencakup 29 bidang tanah yang terindikasi beririsan antara aset PTPN dan masyarakat.
Jufri Rahman menegaskan urgensi penyelesaian masalah lahan ini. “Pertemuan hari ini sangat penting untuk keberlanjutan Proyek Strategis Nasional Jenelata. Kami berharap agar proses ini dapat segera diselesaikan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa percepatan pembebasan lahan tahap empat sangat diharapkan agar pembangunan Bendungan Jenelata dapat segera dimulai. “Kehadiran bendungan ini akan sangat bermanfaat dalam ketersediaan air baku, tidak hanya untuk Makassar, tetapi juga untuk Gowa,” jelas Jufri.
Wakajati Sulsel, Teuku Rahman, menjelaskan peran Kejaksaan Tinggi dalam proyek ini. “Kejati Sulsel juga merupakan Ketua Satgas Percepatan Investasi. Pembangunan bendungan ini untuk kepentingan umum, dengan dampak yang akan dirasakan langsung oleh masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Kepala BBWS Pompengan Jeneberang, Suryadarma, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk penyelesaian pembebasan lahan, namun prosesnya harus mengikuti aturan, khususnya terkait lahan yang masih tumpang tindih.
Bendungan Jenelata merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Sulawesi Selatan dengan rencana anggaran pembangunan sebesar Rp4,15 triliun. Bendungan ini akan dibangun dengan tipe Concrete Face Rockfill Dam (CFRD) setinggi 62,8 meter, dengan kapasitas tampungan normal 223,6 juta meter kubik air dan luas area genangan hingga 12,20 kilometer persegi.
Manfaat Bendungan Jenelata sangat beragam, di antaranya mereduksi banjir, menyediakan air baku, dan mengairi lahan irigasi seluas 26.773 hektare. Rencananya, pembangunan bendungan ini akan selesai pada tahun 2028 mendatang.