Makassar – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar merilis data terbaru mengenai dampak kerusuhan yang terjadi pada Jumat (29/8/2025) malam, yang berujung pada pembakaran gedung DPRD Makassar.

Selain menelan korban jiwa, peristiwa tersebut juga mengakibatkan sejumlah besar kerusakan material. Kepala BPBD Makassar, M Fadli Tahar, melaporkan bahwa kerusuhan menyebabkan lebih dari 80 unit kendaraan rusak, terdiri dari 67 mobil dan 15 sepeda motor.

Tidak hanya kendaraan, bangunan yang menjadi sasaran amuk massa antara lain gedung DPRD Makassar, gedung DPRD Sulsel, serta dua pos polisi. Akibatnya, kerugian material ditaksir mencapai lebih dari Rp253 miliar.

Selain itu, sebanyak enam orang dilaporkan mengalami luka-luka dalam insiden tersebut. Dua di antaranya bahkan dalam kondisi kritis setelah terpaksa melompat dari lantai gedung untuk menyelamatkan diri.

“Total korban semuanya 10, tiga meninggal di DPRD, satu di UMI, dan sisanya luka,” jelas Fadli.

Sementara itu, satu korban tewas lainnya ditemukan di lokasi berbeda, yaitu di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Jalan Urip Sumoharjo. Korban tanpa identitas tersebut diduga tewas setelah dikeroyok massa.

“Bukan bertambah, ini beda lokasi. Jadi ada kejadian satu orang di depan kampus UMI. Itu meninggal juga, tapi ini bukan korban dari titik DPRD Makassar,” kata Fadli saat dikonfirmasi, Sabtu (30/8/2025).

Informasi yang diterima menyebutkan bahwa korban adalah warga sekitar yang datang untuk menonton jalannya aksi. Namun, ia justru terjebak di tengah massa dan menjadi sasaran penganiayaan brutal.

“Di sana kan ada demo juga. Kemungkinan korban ricuh di situ, bisa jadi (dikira intel). Jadi betul, saat ini total ada empat korban meninggal dunia,” tukasnya. (HL)