Rastranews.id, Makassar – Rombongan dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ikhlas Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, disambut dengan hangat oleh jajaran pimpinan dan pengurus Boarding School Islam Athirah Bukit Baruga.

Kunjungan ini menandai langkah strategis Ponpes Al-Ikhlas dalam membuka wawasan dan meningkatkan kualitas pendidikannya.

Tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga misi pembelajaran langsung untuk menyelami sistem pendidikan asrama modern dan kurikulum unggulan yang diterapkan Athirah, sebagai salah satu sekolah Islam terkemuka di Indonesia Timur.

Pimpinan Ponpes Al-Ikhlas, KH. Nandar Trijaya, menegaskan bahwa kunjungan ini bertujuan memberikan perspektif yang lebih luas kepada para santri dan pengurus mengenai praktik terbaik sistem boarding school.

“Selain itu, kunjungan ini juga menjadi ajang silaturahmi sekaligus pertukaran pengalaman dalam mengelola pendidikan berbasis asrama modern,” ujarnya.

Selama kunjungan, para santri dan guru diajak berkeliling kampus untuk melihat secara langsung fasilitas penunjang. Mulai dari asrama, ruang kamar siswa, kantin, masjid, hingga sarana olahraga yang lengkap.

Tidak hanya tur fasilitas, tim Athirah juga memaparkan secara detail tentang kurikulum asrama, program pembinaan karakter, ibadah (spiritual), kehidupan sosial, serta beragam kegiatan ekstrakurikuler yang menjadi ciri khas dan keunggulan institusi tersebut.

KH. Nandar Trijaya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas sambutan yang diterima. “Kami sangat bersyukur bisa menginjakkan kaki di sekolah terbaik yang ada di Indonesia Timur. Banyak hal yang bisa kami adopsi untuk pengembangan pendidikan di Ponpes Al-Ikhlas, khususnya dalam membangun karakter, keilmuan, kedisiplinan, serta sosial dan spiritual santri,” tuturnya penuh harap.

Di sisi lain, Kepala Boarding School Islam Athirah Bukit Baruga, Wahyudin, menyambut positif kunjungan ini. Ia berharap kegiatan ini dapat mempererat ukhuwah islamiyah dan menjadi sumber inspirasi bersama untuk memajukan mutu pendidikan.

“Kami sangat terbuka untuk berbagi pengalaman. Kehadiran santri dan guru dari Ponpes Al-Ikhlas Pasarwajo Buton ini juga menjadi ajang bagi siswa kami untuk belajar tentang keragaman dan mempererat ukhuwah islamiyah. Kami melihat potensi besar pada Ponpes Al-Ikhlas di bawah bimbingan yayasan yang dipimpin oleh Bapak Menteri Agama, Prof. Nasaruddin Umar, untuk menjadi mercusuar pendidikan di Buton,” urai Wahyudin.

Kunjungan ini diharapkan menjadi batu pertama bagi kolaborasi yang lebih intens antara kedua lembaga di masa depan. Ruang kerja sama pun terbuka lebar, mulai dari pengembangan kurikulum, pelatihan guru, hingga pertukaran pelajar dan kegiatan bersama antar santri. (HL)