Rastranews.id, Makassar – Manajemen PSM Makassar merespon soal Juku Eja belum mendapat siaran live di televisi nasional yang merupakan pemegang hak siar Super League musim 2025-2026.

Yang mana diketahui, selama lima pekan berjalan, pertandingan PSM tak pernah disiarkan baik di laga kandang maupun tandang.

Manajer PSM Makassar, Muhammad Nur Fajri mengatakan pihaknya sebenarnya sudah menanyakan hal tersebut ke operator Super League, yakni PT LIB.

Namun, tak ada jawaban pasti dari operator karena mereka bukan pihak yang mengatur masalah brokester.

“Kenapa sampai hari ini PSM belum live di Indosiar. Itu juga sudah sempat kita tanyakan tapi hanya sebatas itu. Karena itu kebijakan dari pihak brokester sehingga operator mengikuti skemanya seperti itu,” ujar Nur Fajri, Jumat (19/9/2025).

Menurutnya, laga PSM Makassar sebenarnya sudah mendapatkan jatah live meskipun melakoni partai tandang. Hal itu, setelah kompetisi sudah berjalan selama lima pekan.

Meski ia paham, selama lima pekan berjalan PSM Makassar baru melakoni empat laga Super League.

Pasalnya, laga pekan keempat Juku Eja melawan Persebaya Surabaya harus dibatalkan karena masalah keamanan.

“Jadi kami belum tahu (penyebab tidak live). Apakah pencapaian reting PSM musin lalu mempengaruhi (hingga jarang tayang musim ini). Kita juga tidak tahu,” imbuhnya.

Namun yang ia tahu, meski pun PSM Makassar mendapat jatah live tidak akan berdampak apapun. Misalnya, hak siaran tidak akan langsung diberikan.

“Jadi, kalau ditayangkan live itu tidak ada (uang) yang didapat sebagai hak siar. Jadi kami sebenarnya sempat komplain, kontribusi atau supsidi yang diberikan operator liga terhadap PSM atau seluruh klub itu sama semua. Mau ramai atau tidak,” jelasnya.

Yang jadi masalah penyiaran sepak bola Indonesia menurut Fajri, adalah laga yang berstatus big match.

Jika di luar negeri, laga yang berstatus big match akan mendapat tambahan uang penyiaran.

“Masalahnya klub di Indonesia saat ini adalah pertandingan yang big match itu sama. Yang didapat (uang hak siar) sama dengan bukan laga big match. Tidak ada dampaknya. Kalau di luar negeri ada dampaknya,” pungkaanya. (MA)