Rastranews.id, Jakarta – PT Rekayasa Industri (Rekind) bergerak cepat menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak banjir dan tanah longsor di Sumatra, terutama di Kota Lhokseumawe dan wilayah sekitarnya, Provinsi Aceh. Seluruh bantuan diberangkatkan melalui kargo Garuda Indonesia dari Bandara Soekarno–Hatta, Tangerang, Banten.
Langkah cepat ini sejalan dengan arahan PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku Holding, yang menggerakkan seluruh anak usahanya untuk bahu membahu membantu masyarakat terdampak bencana.
Direktur Utama Rekind, Triyani Utaminingsih, menegaskan bahwa kepedulian sosial merupakan komitmen dan tanggung jawab moral perusahaan terhadap masyarakat.
“Rekind berkewajiban hadir saat masyarakat membutuhkan. Kami turut merasakan duka atas bencana yang menimpa saudara-saudara kita. Bantuan ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk meringankan beban mereka,” ujar Triyani dalam keterangan tertulisnya, dikutip, Selasa (9/12/2025).
Ia memastikan Rekind akan terus memantau perkembangan situasi sekaligus melanjutkan dukungan hingga fase pemulihan tuntas.
5,5 Ton Bantuan Disalurkan
Bantuan yang dikirim Rekind menjadi bagian dari konsolidasi logistik Pupuk Indonesia Group dengan total mencapai 5.519 kilogram. Seluruh paket dikumpulkan untuk memastikan distribusi lebih terstruktur dan tepat sasaran, dengan koordinasi intensif bersama Garuda Indonesia agar bantuan tiba secepat mungkin di Aceh.
SVP Sekretaris Perusahaan Rekind, Budi Adi Nugroho, menambahkan bahwa perusahaan berupaya bergerak cepat dalam proses distribusi.
“Kami berkoordinasi dengan berbagai pihak agar bantuan tersalurkan tepat sasaran,” jelasnya.
Melalui unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Rekind menyalurkan berbagai kebutuhan penting, terutama bagi anak-anak yang terdampak. Paket bantuan meliputi: seragam sekolah, buku tulis dan perlengkapan belajar, tas sekolah dan tempat alat tulis, selimut, bahan pangan seperti beras, minyak goreng, susu UHT, biskuit, hingga mi instan.
VP TJSL Rekind, Herman Susatyo, menyampaikan bahwa pendidikan menjadi salah satu sektor yang harus segera dipulihkan.
“Anak-anak tetap harus bisa melanjutkan sekolah meski kondisi belum sepenuhnya pulih. Kami berharap bantuan ini dapat menjadi langkah awal meringankan beban mereka,” ucapnya.

