Muh Fadly, Ketua Kelompok Tani Batui Oishi, menyampaikan dampak signifikan program terhadap kesejahteraan petani.

Sebelum ada bantuan PLN, kami harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 20.000 untuk solar tiap kali menyiram kebun. Sekarang, dengan listrik, cukup Rp1.000 sajahemat 95 persen. Produksi kami juga meningkat signifikan; dari hanya sekitar 50 kg biji kopi per bulan menjadi lebih dari 120 kg setelah bantuan alat dan pelatihan. Bahkan kopi kami sudah dipasarkan sampai luar daerah,” ujar Fadly.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua La Tofi School of Social Responsibility, La Tofi, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh perusahaan peraih penghargaan atas kontribusi nyata dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Penghargaan ini kami selenggarakan untuk memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada perusahaan yang telah menjalankan program tanggung jawab sosial dengan berdampak langsung bagi masyarakat. Semua pemenang hari ini adalah contoh nyata bahwa keberhasilan bisnis dapat berjalan beriringan dengan pembangunan sosial dan lingkungan,” ujar La Tofi.

Program PLN UIP Sulawesi ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga sosial dan lingkungan. Berdasarkan evaluasi Social Return on Investment (SROI), tercatat peningkatan pendapatan, efisiensi waktu dan biaya, serta kontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dari proses pertanian yang kini lebih ramah lingkungan.

PLN berkomitmen untuk terus memperluas inisiatif serupa di berbagai wilayah, menghubungkan pembangunan infrastruktur energi dengan pemberdayaan masyarakat demi masa depan yang berkelanjutan.