MAKASSAR, SULSEL — Prof Jamaluddin Jompa, resmi menjadi pendaftar pertama bakal calon rektor Unhas periode 2026–2030. Pendaftaran dilakukan di Sekretariat Panitia Pemilihan Rektor (PPR) lantai 4 Gedung Rektorat Unhas, Senin (11/8/2025).

Ketua PPR Unhas, Prof Hasanuddin, memastikan berkas pendaftaran Prof JJ sapaan Jamaluddin Jompa telah dinyatakan lengkap. “Ada 13 berkas yang diperiksa oleh tim dan dinyatakan lengkap. Beliau pendaftar pertama,” ujarnya.

Pendaftaran bakal calon rektor Unhas dibuka mulai 11 Agustus hingga 1 September 2025. Prof JJ, yang juga Guru Besar Biologi dan Ekologi Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), dilantik sebagai rektor pada 27 April 2022.

Usai mendaftar, Prof JJ menyampaikan alasan kembali mencalonkan diri. Menurutnya, masih banyak target strategis yang belum tuntas dalam periode pertama.

“Banyak keberhasilan yang telah dicapai, tapi masih banyak peluang yang bisa kita akselerasi. Waktu tiga tahun memang tidak cukup,” ujarnya.

Salah satu capaian penting yang disebut Prof JJ adalah masuknya Unhas ke jajaran 1.000 besar perguruan tinggi dunia pada 2025.

“Unhas sudah di peringkat 950 dunia. Tapi target kita tidak berhenti di situ. Kita harus masuk 800, 700, bahkan 500 besar,” tegas Prof JJ yang merupakan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) periode 2022–2026 incumbent.

Ia menekankan, posisi Unhas sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) di Indonesia Timur membuat pencapaian akademik dan reputasi global menjadi harga diri kawasan.

“Tidak boleh lagi orang berkata ‘lupakan saja Unhas’. Kita harus sejajar, bahkan melampaui perguruan tinggi di Barat,” katanya.

Prof JJ menegaskan visi misi periode kedua tidak akan sama dengan sebelumnya. “No way. Tidak boleh stagnan. Pemerintah baru, target baru. Kita harus menargetkan hal-hal yang jauh lebih besar,” ungkapnya.

Salah satu program strategis yang akan digenjot adalah penguatan kemandirian universitas melalui pengembangan unit usaha berbasis entrepreneurship.

“Bukan sekadar menambah pemasukan, tapi memberi ruang praktik bagi dosen dan mahasiswa untuk menjadi wirausahawan yang siap bersaing,” jelasnya.

Menjawab pertanyaan wartawan soal alasan menjadi pendaftar pertama, Prof JJ mengaku ingin memberi contoh dan menyemarakkan hari pertama pendaftaran.

“Pemilihan rektor ini harus sakral, profesional, dan bergairah. Di hari pertama tidak boleh sepi,” katanya.

Ia menepis anggapan memilih tanggal dan jam tertentu karena alasan khusus. “Kebetulan saja selesai acara penerimaan
mahasiswa baru, jadi sekitar jam 11 lewat,” ujarnya sambil tersenyum. (HL)