MAKASSAR, SULSEL – Seorang pria berinisial AB (36) diamankan aparat kepolisian dari Polsek Wajo, usai terlibat dalam kasus penipuan tiket kapal palsu yang menyasar calon penumpang di kawasan Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar.

Kapolsek Wajo, Kompol Muh Idris, mengungkapkan bahwa penangkapan pelaku dilakukan setelah menerima laporan dari salah satu korban berinisial MM, seorang ibu rumah tangga, pada Juli 2025 lalu.

“Korban membeli tiket Pelni dari pelaku, namun saat jadwal keberangkatan pada 25 Juli, tiket tersebut tidak terdaftar atas nama korban dalam sistem resmi Pelni,” ujar Idris saat konferensi pers di Mapolsek Wajo, Rabu (6/8/2025).

Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan, polisi berhasil mengamankan pelaku. Hasil penyelidikan mengungkap bahwa AB telah berulang kali melakukan aksi penipuan serupa.

“Pelaku memang sering menjalankan modus ini. Namun sebagian besar korbannya sudah terlanjur berangkat ke luar daerah, sehingga banyak yang tidak melanjutkan pelaporan,” jelas Idris.

Menurut polisi, pelaku menyasar calon penumpang yang membutuhkan tiket secara instan dengan cara mengaku sebagai pengurus tiket resmi Pelni.

“Modusnya dengan menawarkan kemudahan dan kepastian keberangkatan. Setelah korban menyerahkan uang jutaan rupiah, pelaku memberikan tiket palsu hasil cetakan sendiri menggunakan printer di rumah,” beber Idris.

Uang hasil penipuan tersebut, menurut pengakuan pelaku, digunakan untuk berfoya-foya. Hingga saat ini, penyidik masih mendalami jaringan pelaku dan jumlah pasti korban.

“Kami masih terus dalami karena diduga jumlah korban cukup banyak, hanya saja sebagian besar berada di luar kota,” tambahnya.

Atas perbuatannya, AB dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan dan Pasal 372 KUHP tentang penggelapan, dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara.

Kompol Idris pun mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat membeli tiket, terutama di sekitar pelabuhan.

“Jangan mudah percaya pada oknum yang menawarkan tiket dengan iming-iming. Beli tiket di tempat resmi agar tidak menjadi korban penipuan,” tutup Idris.(JY)