Makassar – Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas peristiwa pembakaran kantor DPRD Sulsel dan DPRD Makassar yang menewaskan tiga orang staf.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Rusdi Hartono, memastikan proses penyelidikan tengah berlangsung sekalipun belum ada informasi terkait pelaku kerusuhan sudah diamankan.

“Anda lihat saja nanti hasil dari kami kerja. Anda lihat saja,” ujar Irjen Rusdi kepada awak media, Minggu (31/8/2028).

Menanggapi situasi keamanan dan adanya informasi mengenai rencana aksi demonstrasi, Irjen Rusdi menegaskan bahwa penyampaian pendapat adalah hak setiap warga negara yang dijamin oleh konstitusi.

Namun, mantan Kapolrestabes Makassar ini menekankan pentingnya menaati aturan hukum dalam pelaksanaannya.

“Silakan berekspresi, silakan menyampaikan pendapat, tetapi jangan melanggar aturan. Hargai juga hak-hak masyarakat yang lain. Kalau ini bisa kita wujudkan, maka Sulawesi Selatan tetap damai, sementara kebebasan berpendapat juga bisa kita jaga bersama,” tegasnya.

Dalam rangka mengantisipasi potensi gangguan keamanan, Polda mengerahkan sebanyak 1.323 personel khusus di Kota Makassar. Pasukan ini terdiri atas personel dari Polrestabes Makassar yang didukung oleh Polda Sulsel, serta bantuan pengamanan dari unsur TNI.

“Insya Allah, hari-hari ke depan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, damai selalu,” ucap mantan Kapolda Jambi ini.

Kapolda juga mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk saling menghormati dan menjaga ketertiban bersama. Ia berharap agar situasi kondusif dapat terus terjaga di tengah dinamika yang terjadi.

“Mudah-mudahan dengan saling menghargai, Kota Makassar dan Sulawesi Selatan bisa berjalan dengan damai,” pungkasnya. (JY)