MAKASSAR, SULSEL – Polda Sulawesi Selatan bersama Perum Bulog launching atau kick off Gerakan Pangan Murah, di Gudang Bulog Panaikang, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Kamis (14/8/2025).
Sedikitnya 214 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), akan disalurkan kepada masyarakat di 152 titik di berbagai daerah.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Rusdi Hartono, mengatakan program ini merupakan komitmen bersama aparat pemerintah, Pemda, Bulog, dan TNI untuk menjamin ketersediaan beras. Sekaligus menjaga stabilitas harga di tengah masyarakat.
“Beras yang disalurkan diharapkan bisa dirasakan manfaatnya oleh sekitar 34.500 masyarakat di Sulsel. Kita ingin mencegah dampak negatif dari kurangnya ketersediaan beras sehingga situasi kamtibmas tetap aman dan kondusif,” ujar Rusdi.
Sebelum kick off itu, Polda Sulsel telah lebih dulu menggelar penjualan beras murah sejak 8–13 Agustus 2025, dengan total penyaluran mencapai 717 ton. Rata-rata, Polda menyalurkan lebih dari 100 ton beras per hari.
Harga beras SPHP yang dijual mengikuti patokan Bulog, yakni Rp11.000 per kilogram, dengan harga eceran tertinggi Rp12.500 per kilogram.
“Perbedaan harga di beberapa daerah itu, disebabkan oleh ongkos distribusi, namun tetap tidak melebihi batas yang ditetapkan, “terang Rusdi.
Mantan Kapolda Jambi ini menyebut, Bulog menargetkan penyaluran 45 ribu ton beras SPHP di Sulsel hingga akhir Desember 2025.
Rusdi juga memastikan Satgas Pangan terus beroperasi untuk mencegah praktik ilegal. Seperti penimbunan atau pengoplosan beras.
“Sampai saat ini belum ada temuan. Kita berharap Sulsel tetap bersih dari praktik-praktik ilegal tersebut,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengapresiasi kegiatan ini, karena turut menjaga kestabilan harga pangan.
“Harga beras ini seperti tekanan darah, tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah. Kita harus jaga keseimbangannya, “bebernya.
Saat ini kata Sudirman, stok cadangan beras di Sulsel mencapai 500 ribu ton, tertinggi sepanjang sejarah, yang diperkirakan cukup untuk suplai hingga enam bulan ke depan.(JY)