MOROWALI, SULTENG — Harapan warga Kabupaten Morowali dan Morowali Utara atas pasokan listrik yang andal akhirnya terwujud. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi resmi menyalakan atau energize infrastruktur kelistrikan strategis nasional berupa Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Kolonedale–Bungku dan Gardu Induk (GI) 150 kV Bungku (New), Sabtu (5/7/2025).
Infrastruktur sepanjang 162,5 kilometer sirkit ini, yang terdiri dari 254 menara transmisi, menjadi titik balik penting dalam mengatasi krisis listrik berkepanjangan yang selama ini membayangi kawasan industri dan pemukiman di Morowali. Dengan kapasitas 30 MVA yang dimiliki GI Bungku, sistem kelistrikan di wilayah tersebut kini terhubung langsung ke jaringan Sistem Sulbagsel, memperkuat keandalan dan kontinuitas pasokan.
General Manager PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, menekankan pentingnya proyek ini sebagai bagian dari strategi Moonshoot 2.0, khususnya pilar Green Enabling Transmission yang mendukung target Net Zero Emission (NZE) PLN.
Proyek ini tidak hanya menekan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) hingga Rp137 miliar per tahun dengan menggantikan pembangkit diesel (PLTD), tetapi juga meningkatkan kapasitas sambungan listrik hingga ±16,8 MW dan memperbaiki kualitas tegangan dari sebelumnya 18,37 kV menjadi 20,3 kV.
“Proyek ini adalah bukti nyata dari transformasi kelistrikan nasional yang tak hanya efisien, tapi juga berkelanjutan. Sistem isolated di Bungku kini resmi terkoneksi dengan jaringan utama, dan program dedieselisasi bisa menghemat beban hingga ±25 MW,” ujar Wisnu.
Sementara itu, Edy Roy Antonius Sidabutar, Manager PLN UPP Sulawesi Selatan sekaligus pimpinan pelaksana proyek, mengapresiasi kerja keras seluruh tim di tengah berbagai tantangan medan dan nonteknis.
Ia menyebut penyelesaian proyek ini sebagai bentuk nyata kehadiran negara di wilayah-wilayah terjauh, menjawab kebutuhan dasar masyarakat akan akses listrik yang layak dan setara.
“GI Bungku dan SUTT Kolonedale–Bungku bukan sekadar infrastruktur, tapi simbol harapan bagi Morowali. Ini adalah komitmen PLN untuk terus hadir dan membangun, tak hanya di kota besar tapi juga di daerah yang selama ini terpinggirkan dari jaringan utama,” kata Edy Roy.
Komitmen terhadap industri nasional juga tercermin dari capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yakni sebesar 68,12% untuk GI dan 62,5% untuk SUTT. Hal ini menegaskan bahwa proyek ini tidak hanya membawa manfaat regional, tetapi juga mendukung pertumbuhan sektor industri kelistrikan dalam negeri.
Dengan beroperasinya jaringan transmisi dan gardu induk ini, masyarakat Morowali dan Morowali Utara kini berada di ambang transformasi energi yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, kelancaran aktivitas industri, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.