LUWU UTARA, SULSEL — Tawa riang dan wajah-wajah penuh semangat kini menghiasi ruang kelas di SDN 084 Amballong dan SDN 080 Turong, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara. Dua sekolah dasar yang selama ini hidup dalam keterbatasan akhirnya bisa merasakan nikmatnya aliran listrik, berkat kehadiran SuperSUN, inovasi energi bersih dari PT PLN (Persero).
Perjalanan menuju terang di Seko bukanlah perkara mudah. Petugas PLN harus menempuh rute ekstrem sejauh 471 kilometer dari Kota Makassar ke Dusun Palandoang. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan motor modifikasi menembus medan terjal dan berlumpur sejauh 30 kilometer, yang menghabiskan waktu hingga 10 jam.
Beberapa material bahkan harus dipanggul melewati jembatan sempit. Semua itu dilakukan demi satu tujuan: menyalakan harapan di pelosok negeri.
Kini, ruang-ruang belajar yang sebelumnya hanya bergantung pada cahaya matahari di siang hari, telah terang sepanjang hari. Bagi para guru dan murid, listrik bukan hanya penerangan—melainkan pintu masuk ke dunia yang lebih luas: akses internet, perangkat digital, dan pendidikan yang setara.
“Terima kasih PLN. Ini hadiah besar untuk anak-anak kami. Semoga ini menjadi awal kemajuan pendidikan di daerah kami,” ucap Usman, S.Pd, Kepala SDN 084 Amballong dengan penuh haru.
SuperSUN sendiri merupakan inovasi berbasis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terintegrasi dengan Battery Energy Storage System (BESS) dan smart meter. Dengan kapasitas daya hingga 1300 VA, sistem ini tak hanya andal, tetapi juga ramah lingkungan. Hingga Mei 2025, sudah ada 1.226 unit SuperSUN yang terpasang di wilayah kerja PLN UID Sulselrabar, dan telah mengaliri listrik ke 358 sekolah di wilayah 3T.
General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah, mengatakan bahwa penyalaan listrik ini adalah bagian dari program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran yang merupakan bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Listrik bukan sekadar cahaya. Ia adalah jembatan menuju masa depan. SuperSUN adalah simbol bahwa pembangunan tidak boleh berhenti di kota-kota besar,” ujar Edyansyah. Ia juga menekankan bahwa listrik telah menciptakan aktivitas ekonomi baru sekaligus mendukung dunia pendidikan di daerah terpencil seperti Seko.
Kini, anak-anak di SDN 084 Amballong dan SDN 080 Turong bisa belajar menggunakan perangkat digital, seperti murid-murid lain di perkotaan. Cahaya itu telah datang, dan bersamanya—datang pula harapan baru untuk masa depan.