Ia menegaskan, restoran atau pelaku usaha yang belum menyediakan QRIS sudah ketinggalan zaman. Bahkan, ia menyebut kuliner populer khas Makassar, seperti pallu basa, perlu segera menerapkan pembayaran digital.

Jika Makassar ingin menjadi kota berbasis digital, kata Rizki, seluruh toko, pasar, hingga sektor kuliner harus diarahkan — bahkan dipaksa untuk menggunakan QRIS.

“Seperti halnya di jalan tol, kalau tidak punya e-money tidak bisa lewat. Begitu juga ke depan, kalau ingin belanja di pasar harus menggunakan QRIS. Kalau tidak, harus keluar dari sini. Ini bukan untuk mempersulit, tapi untuk mendorong perubahan,” tegasnya.

Rizki juga memberikan apresiasi kepada Pemkot Makassar atas langkah serius dalam mendukung digitalisasi.

“Terima kasih kepada Pemerintah Kota Makassar yang sudah memulai dari belanja, tempat wisata, hingga parkir. Ini bentuk komitmen yang harus dilanjutkan agar seluruh sektor bergerak menuju transaksi non-tunai,” ujarnya.