MAKASSAR, SULSEL — Pemerintah Kota Makassar tengah menyelesaikan tahap akhir seleksi guru untuk lima Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Negeri yang baru dibangun. Program ini menjadi langkah strategis Pemkot dalam mencetak generasi emas 2029 melalui peningkatan kualitas layanan pendidikan anak usia dini.
Seleksi dilakukan secara ketat oleh tim independen yang terdiri dari Sekretaris Daerah Kota Makassar Andi Zulkifly Nanda, Kepala Dinas Pendidikan Achi Soleman, Plt Kepala BKPSDMD Kamelia Thamrin Tantu, dan Staf Ahli Pemkot Akhmad Namsum.
“PAUD Negeri ini dirancang sebagai percontohan layanan PAUD yang bermutu di Makassar. Karenanya, seleksi guru harus menjaring pendidik yang punya kompetensi dan visi yang kuat terhadap dunia anak,” jelas Andi Zulkifly di Balai Kota Makassar, Senin (14/7/2025).
Sebanyak 55 peserta mengikuti seleksi akhir, terdiri dari calon guru ASN dan non-ASN. Dari jumlah tersebut, hanya 50 guru yang akan diterima: 10 ASN dan 40 non-ASN. Mereka akan ditempatkan di lima PAUD Negeri yang tersebar di Kecamatan Tamalate, Rappocini, Manggala, Mariso, dan Biringkanaya.
“Semua peserta telah melewati proses pengumpulan berkas dan pendaftaran. Hari ini adalah tahap akhir untuk menentukan siapa saja yang lolos,” ungkapnya.
Untuk posisi kepala sekolah, lima nama telah ditetapkan sebelumnya melalui proses seleksi terpisah. Penempatan resminya tinggal menunggu SK dari Pemkot.
Setelah seleksi guru rampung, pengumuman hasil seleksi akan segera dilakukan. Pemkot menargetkan seluruh proses administrasi dan daftar ulang siswa baru bisa diselesaikan dalam waktu dekat, sehingga Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dapat dimulai pekan depan.
“Pendaftaran murid baru sudah dibuka dan saat ini daftar ulang sedang berlangsung. Kami percepat agar pembelajaran bisa segera dimulai,” ujarnya.
Pendirian PAUD Negeri merupakan bagian dari program unggulan Pemkot Makassar dalam mewujudkan layanan pendidikan usia dini yang merata, profesional, dan berkualitas. Selain menjadi pusat pembelajaran, PAUD Negeri ini diharapkan dapat menjadi role model pendidikan anak usia dini di Sulawesi Selatan.
“Kita ingin PAUD Negeri menjadi contoh dan tolok ukur mutu PAUD ke depan,” tegas Zulkifly.
Terkait hak tenaga pendidik, Pemkot memastikan seluruh guru, baik ASN maupun non-ASN, akan mendapat insentif dan tunjangan sesuai ketentuan yang berlaku tanpa perlakuan berbeda.