Rastranews.id, Luwu Timur – Pasca insiden kebocoran pipa minyak di Kecamatan Towuti (23/8/2025) lalu,  Pemerintah Daerah (Pemda) Luwu Timur bersama PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) terus memperkuat kolaborasi untuk pemulihan yang menyeluruh dan transparan.

Komitmen tersebut kembali diwujudkan melalui forum terbuka yang dihadiri oleh perwakilan enam desa terdampak, membahas langkah konkret dan skema kompensasi yang adil.

Forum yang dipimpin langsung Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, ini menjadi wadah dialog untuk memaparkan klasifikasi dampak dan mekanisme kompensasi bagi warga di desa Lioka, Langkea Raya, Baruga, Wawondula, Matompi, dan Timampu.

Sebagai bentuk keseriusan, masa tanggap darurat juga diperpanjang hingga 12 September 2025 untuk memastikan proses pembersihan dan pemulihan berjalan tuntas.

“Insya Allah kami kawal sampai tuntas. PT Vale sudah menyatakan komitmennya, dan apa yang menjadi harapan masyarakat akan terus diupayakan agar terjawab dengan solusi terbaik,” tegas Bupati yang akrab disapa Ibas, sembari menekankan prinsip keadilan dan keterbukaan.

PT Vale menegaskan posisinya tidak hanya sebagai korporasi, tetapi sebagai mitra masyarakat. Budiawansyah, Direktur dan Chief of Sustainability & Corporate Affairs Officer PT Vale, menyatakan, “Kami hadir dengan pendekatan ilmiah, prinsip transparansi, dan dengan hati untuk masyarakat,” tegasnya.

Arahan Bupati menjadi acuan penting kami untuk memperkuat kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan.