Rastranews.id, Makassar– Peluncuran Makassar Eco Circular Hub (MEC) dirangkaikan dengan Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Angkatan 59 yang diikuti 1.200 mahasiswa Universitas Bosowa (Unibos), di Gedung 45, pada Senin (6/10/2025).

Rektor Unibos, Prof. Batara Surya menyampaikan bahwa keberadaan mahasiswa di tengah masyarakat merupakan ujian nyata dari proses pembelajaran di kampus.

“Mahasiswa Unibos harus mampu beradaptasi dengan masyarakat, bekerja sama, serta berperan aktif dalam pengelolaan sampah dan pembangunan lingkungan berkelanjutan,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/10/2025).

Prof Batara juga optimis target pemerintah bahwa pada tahun 2029 Kota Makassar dapat menjadi kota bebas sampah, dengan kontribusi aktif mahasiswa Unibos yang diterjunkan di empat kecamatan dan empat kelurahan sebagai lokasi KKN Tematik dapat diwujudkan.

Ia menegaskan bahwa kampus tidak dapat berjalan sendiri tanpa kolaborasi pentahelix antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyampaikan visi besar menuju rumah tangga zero trash pada tahun 2028.

Menurutnya, pekerjaan ini tidak mudah namun juga tidak mustahil untuk diwujudkan jika seluruh elemen bekerja sama secara konsisten.

“Langkah awal dapat dimulai dari rumah tangga melalui kebiasaan memilah sampah organik dan anorganik. Lebih dari 50 persen sampah anorganik harus dikelola sejak dari sumbernya,” ujarnya.

Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk menciptakan perubahan perilaku dan membangun infrastruktur pengelolaan sampah yang efektif.

Wali Kota juga mengajak Unibos untuk berpartisipasi dalam gerakan satu mahasiswa satu pohon sebagai bentuk dukungan terhadap penghijauan kota.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Dr. Helmy Budiman, memaparkan roadmap pengelolaan sampah menuju Makassar Bebas Sampah 2029 melalui program Makassar Eco Circular Hub.

Dalam pemaparannya, ia menjelaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan sektor usaha dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Peran camat adalah mengoordinasikan edukasi bagi petugas kebersihan, sedangkan lurah bersama RT/RW bertanggung jawab dalam mengidentifikasi potensi sumber sampah di wilayah masing-masing, termasuk dari bisnis, pasar, perumahan, dan sekolah.

Komunitas dan warga diharapkan dapat mengelola bank sampah unit dan mendorong inovasi produk daur ulang, sementara sektor hotel, restoran, dan kafe (HORECA) berperan dalam mengelola sampah organik dan donasi limbah terpilah yang akan diolah di MEC Hub.

“Melalui program ini, diharapkan tercipta peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan sampah, serta sinergi antara pemerintah, komunitas, dan dunia usaha dalam mewujudkan Makassar yang bersih, hijau, dan berdaya sirkular,” katanya.

Sebagai proyek percontohan, Makassar Eco Circular Hub akan dimulai di Kelurahan Untia bersama kelompok swadaya masyarakat binaan DLH.

Pada sesi pembekalan, mahasiswa Unibos dibekali materi mengenai penyusunan laporan KKN oleh Prof. Dr. Muhlis Ruslan, serta pengetahuan teknis terkait dasar-dasar persampahan, prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), dan keterampilan pendampingan masyarakat.

Materi tersebut meliputi teknik fasilitasi kelompok warga, metode komunikasi persuasif dan partisipatif, pendekatan edukasi kreatif, hingga manajemen konflik dan resistensi yang disampaikan oleh Bapak Ziaul Haq Nawawi.

Kegiatan pembekalan KKN Tematik Angkatan 59 ini ditutup dengan pesan dan harapan agar mahasiswa Unibos dapat menjadi agen perubahan di masyarakat, membawa semangat kolaborasi, dan berkontribusi nyata dalam mewujudkan kota Makassar yang berkelanjutan melalui aksi nyata pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan. Diantaranya Wali Kota Makassar Bapak Munafri Arifuddin, Ketua Dewan Lingkungan Hidup Ibu Hj. Melinda Aksa beserta anggota, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar Dr. Helmy Budiman, beserta jajarannya.

Kemudian Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian Ibu Aulia Arsyad, Ketua Pokja 4 PKK Ibu Indira Purnamasari, Camat Ujung Pandang, Biringkanaya, Mariso, dan Panakkukang, serta Lurah Baru, Untia, Panambungan, dan Paropo.

Turut hadir pula perwakilan BPH Yayasan Aksa Mahmud, Rektor Universitas Bosowa beserta para wakil rektor, serta Direktur Riset, Inovasi, dan Pemberdayaan Masyarakat Dr. Ir. H. Syahrul Sariman.(JY)