Rastranews.id, Maros – Kemegahan dan kedigdayaan Tentara Nasional Indonesia (TNI) ditampilkan secara spektakuler dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI yang dipusatkan di Base Ops Lanud Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu (5/10/2025).

Ribuan warga memadati lokasi untuk menyaksikan langsung parade pasukan gabungan dan pameran alat utama sistem senjata (alutsista) yang langka.

Upacara berlangsung khidmat dengan Inspektur Upacara Kepala Staf Komando Daerah TNI AU II (Kaskodau II) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah.

Dalam amanat Panglima TNI yang dibacakannya, ditekankan empat poin crucial bagi seluruh prajurit: menjaga soliditas antarmatra, memperkuat kemanunggalan dengan rakyat, menjunjung tinggi hukum, dan berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa.

“Tema ‘TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju’ yang kita usung bukan sekadar slogan. Ini adalah jiwa yang menggambarkan semangat TNI yang visioner, responsif, integratif, modern, dan adaptif dalam mewujudkan Indonesia yang maju bersama rakyat. TNI lahir dari rakyat dan untuk rakyat,” tegas Marsma Indan Gilang usai upacara.

Sorotan utama peringatan kali ini adalah parade defile yang melibatkan 1.361 personel gabungan dari TNI AD, AL, AU, Polri, pelajar, hingga Kantor SAR.

Namun, yang paling menyedot perhatian adalah pameran alutsista dari tiga matra. Dua pesawat tempur Sukhoi gagah berjaga di landasan, sementara 51 unit alutsista lainnya, termasuk kendaraan taktis, kendaraan tempur, dan 16 unit sepeda motor dinas TNI, berbaris rapi.

Warga pun antusias berfoto dengan latar belakang peralatan tempur yang biasanya hanya bisa dilihat dari jauh.

“Ini pengalaman langka, bisa lihat tank dan pesawat tempur dari dekat. Sangat membanggakan!” ujar Rahman, salah seorang warga yang datang sejak pagi.

Bukan cuma kemegahan militer, HUT ke-80 TNI di Sulsel juga diwarnai dengan berbagai kegiatan sosial sebagai bukti komitmen kedekatan dengan rakyat.

Rangkaian kegiatan seperti bakti sosial, pembangunan rumah, dan lomba maraton digelar secara marak.

“Semua kegiatan sosial ini adalah cara kami memperkuat hubungan dan kedekatan dengan masyarakat. Intinya, TNI tidak bisa dipisahkan dari rakyat,” pungkas Marsma Indan. (HL)