PALU, SULTENG – Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, bersama Pemerintah Kota Iwanuma, Prefektur Miyagi, Jepang, resmi menggelar Diseminasi JOCA 2025 pada Senin (14/7/2025), di Auditorium Kantor Wali Kota Palu. Kegiatan ini menandai tahap akhir proyek kolaborasi internasional dalam membangun komunitas tangguh pascabencana.

Program yang bertajuk “Perencanaan Komunitas Tangguh Pasca Rekonstruksi di Area Relokasi Kolektif di Kota Palu” ini telah berlangsung sejak Oktober 2022 hingga September 2025, dan difasilitasi oleh Japan Overseas Cooperative Association (JOCA).

Hadir dalam kegiatan ini Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, SE, Wali Kota Iwanuma, Jun’ichi Satō, delegasi dari JOCA dan Japan International Cooperation Agency (JICA), serta pejabat Pemerintah Kota Palu.

Dalam sambutannya, Wali Kota Hadianto menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan dan kehadiran Jepang, terutama pascagempa, tsunami, dan likuefaksi pada 28 September 2018 silam.

“Relawan dari JICA dan Jepang termasuk yang pertama hadir di Palu. Mereka tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga para ekspert yang terlibat langsung dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi,” ungkapnya.

Menurutnya, saat lembaga-lembaga lain telah menyelesaikan program bantuannya, Jepang tetap konsisten mendampingi Palu untuk memperkuat kohesi sosial dan ketangguhan komunitas.

Kunjungan delegasi Jepang ini dinilai sebagai simbol komitmen lintas negara yang mempererat hubungan bilateral, khususnya dalam bidang kebencanaan, pembangunan, dan penguatan masyarakat.

Wali Kota Palu menegaskan bahwa saat ini pemerintah kota tengah bergerak menuju visi menjadi kota global yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan. Ia berharap kerja sama dengan Kota Iwanuma bisa menjadi rujukan model kolaborasi internasional, terutama dalam hal mitigasi dan perencanaan berbasis risiko.

“Best practice dari Iwanuma sangat strategis bagi Palu dan kota-kota lain dengan latar belakang kebencanaan serupa,” jelas Hadianto.

Ia juga berharap kerja sama lintas kota ini bisa diperluas ke sektor lain seperti lingkungan hidup, pendidikan, pengembangan ekonomi lokal, pariwisata, teknologi, hingga pertukaran budaya.

Sebagai puncak acara, dilakukan penandatanganan perjanjian persahabatan (Sister-organization) antara PRB Simpotove Tangguh Huntap 1 Tondo, Kota Palu dan Dewan Masyarakat Pengembangan Komunitas Tamaura-nishi, Kota Iwanuma, Jepang. Langkah ini menjadi fondasi bagi kerja sama komunitas lintas negara dalam membangun masyarakat tangguh bencana yang inklusif dan berdaya saing.

“Kami harap kunjungan ini meninggalkan kesan mendalam dan menjadi awal dari persahabatan abadi yang memperkuat kerja sama di masa depan,” tutup Wali Kota Hadianto.

Diseminasi JOCA 2025 ini diharapkan dapat menjadi role model pengembangan komunitas tangguh tidak hanya bagi Kota Palu, tetapi juga kota-kota rawan bencana lainnya di Indonesia dan Asia Pasifik.