PARIGI MOUTONG, SULTENG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Sulawesi Tengah melalui Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri menggelar Operasi Pasar Murah di Desa Baina’a dan Desa Baina’a Barat, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Kegiatan ini merupakan implementasi inovasi Terminal dan Transportasi Pangan Terpadu (TETRA PANDU) sekaligus upaya stabilisasi harga dan pengendalian inflasi daerah.
Dua desa tersebut ditetapkan sebagai pilot project Program Berani Bebaskan Daerah Rawan Pangan 2025, di mana Baina’a Barat diklasifikasikan sebagai desa sangat rentan pangan dan Baina’a sebagai desa penyangga.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Donny Iwan Setiawan, menjelaskan bahwa operasi pasar murah bertujuan mendukung pemerataan harga dan mempercepat penurunan daerah rawan pangan.
“Kami hadir dengan harga subsidi untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat secara terintegrasi, terpadu, dan terencana,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, Perindag Sulteng menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga di bawah pasar, di antaranya, Beras 4 ton: Rp55.000/5 kg, Gula pasir 800 kg: Rp12.000/kg, Minyak goreng 1.200 liter: Rp24.000/2 liter, Telur 450 rak dengan harga Rp40.000/rak, dan Tepung terigu 500 kg: Rp8.000/kg.
Antusiasme warga begitu tinggi. Mereka mengaku terbantu, apalagi harga kebutuhan pokok di wilayah tersebut kerap mahal akibat jalur distribusi yang sulit.
Pemerintah Provinsi Sulteng berharap operasi pasar murah ini memudahkan warga mendapatkan bahan pangan, sekaligus menumbuhkan optimisme bahwa pemerataan harga dan ketersediaan pangan bisa dirasakan hingga pelosok desa.