Rastranews.id, Makassar-Kepala Kantor Wilayah Bulog Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Fahrurrozi, memberikan klarifikasi terkait video viral yang memperlihatkan proses pengemasan beras SPHP dengan kondisi tidak higienis dan diduga terjadi di Gudang Bulog Luwu Timur.
Menurut Fahrurrozi, video tersebut menampilkan potongan kecil dari aktivitas normal di area pengemasan beras, bukan di lantai tanah sebagaimana yang beredar di media sosial.
“Kejadian itu sebenarnya kegiatan normal di area pengemasan dengan alas terpal, bukan di lantai tanah. Yang direkam itu bagian kecil ceceran beras, bukan beras yang dikemas untuk penyaluran,” ujarnya, Jumat (17/10/2025).
Ia menjelaskan bahwa ceceran beras yang terlihat dalam video tersebut tidak langsung dikemas, melainkan disortir ulang untuk memastikan kualitas.
“Ceceran itu nantinya disortir ulang, tidak langsung dikemas. Hanya saja, video itu diambil tanpa izin oleh pihak luar dan kemudian diunggah ke media sosial,” jelasnya.
Bulog, kata Fahrurrozi, telah memberikan teguran langsung kepada pihak pengelola gudang dan segera memperbaiki prosedur pengemasan beras. Ia juga menegaskan larangan bagi siapa pun untuk mengambil foto atau video di area kerja tanpa izin resmi.
“Proses pengemasan sudah diperbaiki agar tidak ada lagi beras yang terinjak,” tegasnya.
Sebelumnya, beredar video pengemasan beras SPHP yang diduga direkam di salah satu gudang Bulog di Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Pasalnya dalam video yang telah ditonton 167 ribu kali itu, tampak beras yang tengah dikemas banyak tercecer dan terinjak. Video itu pun seketika menuai reaksi dari warga net di media sosial.(JY)