Rastranews.id, Makassar — Namanya ramai disebut-sebut masuk pada bursa calon Menkopolkam menggantikan Budi Gunawan, Prof Yusril Ihza Mahendra memberikan respons.
Respons ini diungkapkan Menko Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, usai mengunjungi tahanan kerusuhan berujung pembakaran dua kantor DPRD di Polda Sulsel, Rabu (10/9/2025).
Saat ditanya mengenai namanya yang disebut kuat mengisi posisi tersebut, Yusril menegaskan bahwa dirinya bukan penentu kebijakan.
“Kalau itu jangan ditanya saya, saya kan anggota kabinet yah,” singkat Yusril kepada awak media.
Sebelumnya, posisi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) masih belum terisi usai pencopotan Budi Gunawan.
Untuk sementara, jabatan tersebut dirangkap oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menko Polkam Ad Interim.
Sejak Selasa (9/9/2025), Sjafrie resmi mengambil alih sementara tugas koordinasi di Kemenko Polkam.
Dalam kesempatan itu, Sjafrie menyampaikan penghargaan kepada Budi Gunawan atas pengabdian selama menjabat.
“Saya juga berterima kasih kepada seluruh jajaran staf khusus di Kemenko Polkam yang sudah memberikan sumbangan tenaga, pikiran untuk membantu Menko Polkam yang telah selesai menjalankan tugasnya,” ucapnya.
Di tengah kekosongan jabatan, muncul sejumlah nama yang dinilai layak menjadi pengganti.
Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, menilai Mahfud MD patut dipertimbangkan kembali. Ia menyinggung rekam jejak Mahfud saat menjadi Menko Polhukam di era Presiden Jokowi periode kedua.
Fernando menegaskan, pengisian jabatan Menko Polkam tidak harus berasal dari latar belakang militer. Menurutnya, kapasitas sipil juga bisa diandalkan.
Selain Mahfud, Fernando menyebut Yusril Ihza Mahendra masuk dalam daftar figur potensial.
“Yusril memiliki kecakapan di bidang politik dan keamanan meski berlatar belakang sebagai ahli hukum tata negara,” terangnya.(JY)