Ribuan usulan masuk, kemudian dikurasi dengan kriteria ketat, harus inklusif, merepresentasikan fungsi aplikasi, mengandung nilai kearifan lokal, bebas unsur SARA, mudah diingat, serta selaras dengan arah pembangunan kota.

Dari hasil kurasi, tiga nama terbaik terpilih. Teguh Indah Perputra dengan nama Sigapa, Muhammad S Karsali dengan nama Ilontara.

Andi Muhammad Alifrahman dengan nama Lota, yang akhirnya ditetapkan sebagai nama resmi aplikasi, kini dikenal dengan LONTARA+.

Ini bukan hanya tentang aplikasi baru, tetapi juga tentang rasa memiliki bersama. LONTARA+ lahir dari suara masyarakat, dan akan terus dikembangkan bersama.