“Lontara+ bukan hanya aplikasi layanan warga, tetapi juga sistem manajemen kota. Data yang masuk akan membantu Pemkot mengetahui kebutuhan masyarakat secara cepat dan akurat,” beber Dara.

Dengan Lontara+, Pemkot Makassar menargetkan terbentuknya ekosistem digital terpadu yang mendukung visi kota unggul, inklusif, aman, dan berkelanjutan.

“Sosialisasi akan terus kami lakukan selama setahun ke depan untuk memastikan seluruh warga, termasuk yang belum terbiasa dengan teknologi, dapat memanfaatkan aplikasi ini,” tukasnya.

Gambaran umum, nama baru dari Makassar Super Apps LONTARA+, sebagai bagian dari visi besar Sapta MULIA program unggulan Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham untuk periode 2025–2030.

Aplikasi ini bukan sekadar alat digital, tetapi ditujukan menjadi pintu terpadu layanan publik yang inklusif, efisien, dan terintegrasi. LONTARA+ adalah simbol transformasi menuju tata kelola kota yang lebih cerdas, terbuka, dan partisipatif sebagai inti dari pelayanan publik digital.

Aplikasi ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi waktu dan biaya, memperluas literasi digital, sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan kota. Pemerintah berharap kehadiran LONTARA+ mampu menciptakan sistem layanan yang tidak hanya cepat, tetapi juga meningkatkan kepuasan warga.

Sebagai wujud kolaborasi, Pemkot Makassar sebelumnya menggelar kompetisi penamaan “Kasih Nama APSTA” untuk melibatkan publik dalam memilih nama terbaik bagi aplikasi ini.