Jakarta – Suasana mencekam terjadi di kediaman Ahmad Sahroni di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (30/8).

Sekelompok warga mendatangi rumah politisi tersebut dan bukan hanya melakukan penjarahan, tapi juga merusak sejumlah fasilitas, termasuk kendaraan mewah yang terparkir di garasi.

Dalam rekaman video yang beredar, massa terlihat mengamuk dan melampiaskan kemarahan mereka pada sebuah mobil Lexus berwarna hitam yang terparkir di depan rumah.

Mobil tersebut dipukul, ditendang, diinjak, bahkan dihantam dengan benda keras.

Alarm mobil sempat berbunyi keras, namun tidak menghentikan aksi brutal warga. Hampir seluruh bagian kendaraan mengalami kerusakan, terutama di sisi belakang dan samping.

Mobil Lexus RZ Milik Ahmad Sahroni
Kondisi Lexus RZ milik Ahmad Sharoni usai dihancurkan massa.

Mobil yang menjadi sasaran amukan massa itu diketahui adalah Lexus RZ, Mobil Listrik murni yang pertama kali masuk ke Indonesia dua tahun lalu.

Ciri khasnya terlihat jelas dari desain bodi, gril depan, soket pengisian daya, hingga bentuk lampu.

Saat diluncurkan, Lexus RZ dibanderol sekitar Rp 2,2 miliar on the road Jakarta, lengkap dengan fasilitas AC Wall Charger dan Portable Charger.

Lexus RZ sendiri merupakan mobil listrik premium yang dibangun dengan platform khusus EV, sama dengan Toyota bZ4X.

Berbeda dengan pendahulunya, Lexus UX 300e yang masih berbasis mobil konvensional, RZ menawarkan pengalaman full-electric dengan performa lebih optimal.

Di Indonesia, model ini hanya tersedia dalam satu varian, 450e Luxury, sehingga jelas kendaraan tersebut bukan mobil yang bisa dimiliki sembarang orang.

Selain merusak kendaraan, rekaman lain juga memperlihatkan massa mengacak-acak isi rumah Sahroni dan menjarah barang-barang di dalamnya.

Namun, di tengah kericuhan itu, ada beberapa orang yang berusaha menenangkan situasi dan mencoba membubarkan kerumunan agar tidak semakin anarkis.

Peristiwa ini menambah daftar panjang insiden demonstrasi dan kerusuhan yang menimbulkan kerugian material cukup besar.

Mobil listrik mewah milik Sahroni yang hancur menjadi simbol betapa cepat amarah massa bisa berubah menjadi tindakan destruktif.

Hingga kini, belum ada keterangan resmi mengenai total kerugian maupun tindak lanjut dari aparat terkait insiden ini. (MA)