Rastranews.id, Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, mengungkapkan bahwa kerugian akibat aksi demonstrasi yang berujung ricuh di sejumlah daerah pada akhir Agustus 2025 mencapai Rp1,2 triliun.

Angka ini naik dari estimasi awal sebesar Rp900 miliar setelah dilakukan pendataan lebih lanjut.

Kerugian tersebut mencakup kerusakan fasilitas umum dan gedung-gedung pemerintah, terutama kantor DPRD tingkat kabupaten dan provinsi.

“Awalnya kerugian ditaksir Rp900 miliar. Tetapi setelah dilakukan pendalaman ternyata angkanya mencapai Rp1,2 triliun,” ujar Dody di Jakarta, Minggu (7/9/2025).

Gedung DPRD menjadi sasaran utama dalam kerusuhan, dengan tingkat kerusakan bervariasi. Beberapa wilayah yang mengalami kerusakan berat antara lain Kota Pekalongan, Kediri, dan Makassar.

“Sebagian besar gedung DPRD, kerusakan ringan sampai sedang. Kalau yang berat seperti di Kota Pekalongan, Kediri dan Makassar. Solo termasuk sedang,” ungkapnya.

Selain gedung dewan, kerusuhan juga menyebabkan kerusakan pada fasilitas publik seperti MRT, halte, dan gerbang tol, terutama di wilayah Jakarta.

“Kalau di Jakarta, banyak fasilitas publik seperti MRT, gerbang tol, halte yang rusak. Kalau di daerah, sebagian besar kantor DPRD,” tambah Dody.

Ia juga menjelaskan bahwa angka kerugian tersebut belum mencakup kerusakan pada kantor-kantor kepolisian.

“Kerugian itu belum termasuk Polres, karena Polri akan menghitung sendiri,” katanya.

Pemerintah tengah menyiapkan langkah rehabilitasi dan perbaikan infrastruktur yang terdampak, sambil melakukan evaluasi pengamanan untuk mencegah kerusuhan serupa di masa mendatang.(JY)