Rastranews.id, Jakarta – Banjir bandang yang melanda beberapa wilayah di Bali pada Selasa (9/9/2025) tidak berdampak signifikan terhadap pariwisata.

Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto meninjau sejumlah lokasi di Bali yang terdampak banjir, Sabtu (13/9).

“Destinasi atau titik daya tarik wisata juga tidak ada yang terdampak. Dari sisi pariwisata, semua sudah berjalan dengan baik,” ujarnya, dilansir laman Kementerian Pariwisata, Minggu (14/9).

Menurutnya, tidak ada laporan pembatalan rencana kunjungan wisatawan, baik mancanegara maupun Nusantara.

Pulau Dewata, lanjutnya, tetap terbuka bagi wisatawan yang ingin mendapatkan pengalaman berwisata.

Lebih lanjut, Widiyanti menyinggung adanya peringatan berperjalanan (travel warning) yang sebelumnya dikeluarkan sejumlah negara untuk warga negaranya terkait banjir di Bali.

Ia menilai travel warning merupakan hal yang biasa dalam kondisi seperti ini.

“Travel warning adalah kewajiban dari satu negara untuk mengingatkan warganya dan itu hal yang biasa,” ucapnya.

Yang terpenting, kata Menpar, pemerintah termasuk Pemerintah Daerah (Pemda) Bali, telah berusaha untuk memperbaiki situasi pascabanjir.

“Sekarang insya Allah Bali sudah berjalan dengan baik, bisa menerima wisatawan,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Widiyanti turut menyampaikan rasa prihatin dan duka bagi masyarakat yang terdampak bencana banjir di Bali.

“Kami turut berduka cita atas korban meninggal dan juga keluarga yang ditinggalkan,” ungkapnya.

“Mudah-mudahan ke depan kita bisa bangkit bersama dan menata kembali Denpasar, Bali dan daerah lainnya lebih baik lagi,” imbuhnya.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali menunjukkan terdapat 120 titik banjir yang menggenangi tujuh wilayah administrasi kabupaten dan kota di Pulau Dewata.

Titik banjir paling banyak ada di Kota Denpasar dengan 81 titik.

Di Kabupaten Gianyar 14 titik, Kabupaten Badung 12 titik, Kabupaten Tabanan delapan titik.

Kabupaten Karangasem dan Jembrana masing-masing empat titik, dan Kabupaten Klungkung satu titik.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, hingga Sabtu malam, sebanyak 17 orang meninggal dunia dan lima orang masih hilang akibat bencana banjir tersebut.

Ia memastikan pencarian terhadap korban yang masih hilang tersebut akan terus dilakukan. (MA)