Rastranews.id, Makassar – Pemandangan kabel listrik dan telekomunikasi yang melayang-layang dan semrawut di langit Kota Makassar akan segera menjadi kenangan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar sedang mematangkan desain perencanaan pembangunan jaringan utilitas bawah tanah (ducting SJUT) yang akan menata semua kabel agar tertata rapi di bawah tanah, menciptakan wajah kota yang lebih estetis, aman, dan modern.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan komitmennya dalam rapat koordinasi perencanaan ducting SJUT yang digelar Kamis (25/9/2025).

“Perencanaan yang baik menjadi kunci agar proyek ini berkelanjutan dan tidak menimbulkan monopoli. Kami akan menggandeng banyak provider untuk membangun di berbagai ruas,” ujar Munafri, yang akrab disapa Appi.

Program Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) ini bertujuan memindahkan seluruh jaringan kabel udara ke dalam satu jalur ducting atau pipa bawah tanah. Langkah ini tidak hanya untuk keindahan tetapi juga sebagai fondasi menuju smart city.

“Dasar awalnya adalah membangun infrastruktur bawah tanah agar tidak ada lagi kabel udara yang semrawut. Skema ini kami sebut sebagai jalan tol menuju smart city,” tegas Komisaris PT Tiga Permata Bersinar, Ricky Fandi, mitra Pemkot dalam proyek ini.

Pelaksanaan proyek tahap pertama ditargetkan dimulai awal 2026, mencakup enam ruas jalan utama seperti Jalan Boulevard, Jalan Sultan Hasanuddin, dan Haji Bau.

Ricky Fandi memaparkan, provider-provider telekomunikasi yang selama ini menumpang di tiang akan diarahkan untuk masuk ke jalur ducting yang baru. Dengan demikian, tiang-tiang listrik tidak lagi dipenuhi kabel yang berbelit.

Sekretaris Daerah Kota Makassar, Andi Zulkifly Nanda, menekankan pentingnya penyiapan skema investasi yang sesuai regulasi, dalam hal ini Permendagri No. 7 Tahun 2024, untuk memastikan proyek berjalan lancar.

Ia juga menyoroti manfaat jangka panjangnya. “Keberadaan ducting sharing di Makassar bukan hanya untuk estetika kota, tetapi juga untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan jaringan provider ke depan,” jelas Zulkifly.

Dengan terintegrasinya kabel-kabel ke dalam ducting bawah tanah, Pemkot Makassar optimistis kota akan terlihat lebih rapi dan tertata. Targetnya, tidak ada lagi kabel yang melayang merusak pemandangan, sekaligus menyiapkan infrastruktur digital yang andal untuk masa depan. (HL)