Dia menjelaskan, meski Maniwa adalah kota kecil di Jepang, wilayah tersebut dikenal karena inovasinya dalam pengelolaan lingkungan. Warga dari berbagai kalangan, termasuk anak-anak dan lansia, turut terlibat aktif dalam menjaga kebersihan dan ekosistem kota.

“Teknologi ini yang kami ingin perkenalkan dan ujicobakan di Makassar agar dapat mengurangi dampak lingkungan secara signifikan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Hitoho Maki menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari inisiatif Kementerian Lingkungan Hidup Jepang, yang mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah Jepang dan luar negeri, termasuk sektor swasta.

Kerja sama ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung pengelolaan lingkungan, tapi juga dirancang untuk berkelanjutan melalui skema pinjaman dan subsidi dari pemerintah Jepang.

Maniwa juga bekerja sama dengan sejumlah universitas untuk mendukung penelitian dan pengembangan teknologi pengelolaan sampah.

Saat ini, kota tersebut telah berhasil mentransformasi sistem pengolahan sampah dari 100 persen pembakaran menjadi sistem energi terbarukan berbasis nol carbon.

“Fokus kami di Makassar adalah pada pengelolaan sampah organik, karena potensinya sangat besar. Kami akan menyusun rencana bersama dan melibatkan berbagai pihak agar pengelolaan sampah bisa berjalan baik dan berkelanjutan,” tegasnya.